Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Kopi Terdongkrak Hingga 40 Persen pada Tahun Ini, Peluang Masih Luas

Pada 2023, intervensi dilakukan di Pulau Sumatera dan Jawa dengan hasil peningkatan produksi dan peningkatan harga jual.

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Harga Kopi Terdongkrak Hingga 40 Persen pada Tahun Ini, Peluang Masih Luas
HO
Harga buah cherry kopi pada akhir 2023 naik sekitar 30-40 persen dari tahun sebelumnya. 

TRIBUNNEWS.COM -- Harga jual kopi di tingkat petani di Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Harga buah cherry kopi misalnya, pada akhir 2023 naik sekitar 30-40 persen dari tahun sebelumnya.

Peningkatan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pemeliharaan yang lebih intensif dan penerapan skema pemanenan petik merah.

Ketua Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara Dwi Sutoro mengatakan, transaksi perdagangan komoditas kopi yang dilakukan oleh stakeholders PMO Kopi Nusantara juga tercatat positif. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia misalnya, memiliki transaksi sebesar Rp 25,2 miliar.

BNI melalui program Xpora juga mencatat transaksi sebesar Rp20,4 miliar. Selain itu, hingga November 2023, PT Perkebunan Nusantara mendapatkan Rp141,3 miliar untuk penjualan kopi di Jawa Timur.

Baca juga: Perusahaan di Jepang Populerkan Kopi Indonesia Sekaligus Sejahterakan Rakyat Toraja

Dari ajang Cup of Excellence 2022/2023 yang diselenggarakan oleh Specialty Coffee Association of Indonesia (AKSI-SCAI) bersama stakeholders PMO Kopi Nusantara lainnya, tercatat transaksi sebesar USD 259 ribu dari 7 ton biji kopi terbaik yang terkumpul di level nasional.

Rata-rata harga jual yang fantastis menembus USD 37 per kg terjadi karena biji kopi terbaik Indonesia yang dilelang memiliki skor 85-90 dari nilai maksimal 100.

Kementerian BUMN melalui skema Program Makmur yang dilakukan oleh PMO Kopi Nusantara dan stakeholders terkait, melakukan intervensi untuk meningkatkan produktivitas petani kopi nasional. Pada 2023, intervensi dilakukan di Pulau Sumatera dan Jawa dengan hasil peningkatan produksi dan peningkatan harga jual.

Berita Rekomendasi

Selain fokus di sisi hulu, aktivitas juga dilakukan di sisi hilir hingga melahirkan juara dunia pada kompetisi kopi tingkat internasional.

“Dari hulu hingga hilir harus terkoneksi. Prinsip interconnectedness antara satu pelaku usaha dengan yang lainnya perlu dipermudah. BUMN dan stakeholders PMO
Kopi Nusantara memiliki faktor yang memudahkan itu,” ungkap Dwi dalam keterangannya dikutip Kamis (21/12/2023).

Pada 2023, PMO Kopi Nusantara melakukan pembinaan di lima wilayah kerja, yaitu Sumatera bagian utara, Sumatera bagian selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Pembiayaan dan Pendampingan Sebagai Pendongkrak

Sejak awal tahun hingga Q3 2023, BRI mencatat pembiayaan terhadap petani kopi di wilayah kerja PMO Kopi Nusantara mencapai Rp482 miliar kepada 16.241 orang nasabah.

Realisasi penyaluran pembiayaan juga dicatatkan oleh BNI kepada 4.024 orang nasabah senilai Rp154 miliar. Pembiayaan ini menjadi daya dongkrak bagi petani untuk mengoptimalkan hasil budidaya.

Selain memberikan pembiayaan, perbankan juga memberikan edukasi dalam pengelolaan keuangan petani, misalnya untuk mengalokasikan modal kerja untuk kegiatan budidaya seperti pembelian saprotan, biaya pemangkasan, dan biaya pemanenan.

Selain itu, pendampingan bisnis juga diberikan kepada petani-petani champion, kelompok tani, dan koperasi untuk meningkatkan kapasitas usaha, misalnya yang dilakukan oleh BNI melalui program Xpora dan Jejak Kopi Khatulistiwa untuk mendorong ekspor kopi ke luar negeri.

Butuh Optimalisasi

Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun, menempati posisi terbesar kedua setelah Brazil.

Namun secara total produksi, Indonesia hanya menduduki peringkat keempat, dimana perkebunan kopi rakyat mendominasi hasil produksi hingga 96,1 persen.

Fakta ini menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas kopi Indonesia tergolong rendah, hanya sekitar 0,56 ton/ha per tahun dan menempati urutan ke-14 di dunia, sebagaimana disampaikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Padahal, permintaan kopi di pasar dunia terus meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas