Bos OJK: Investor Asing Pemilu RI Tak Jadi Isu Bagi Investor Asing di Sektor Keuangan
OJK menyatakan, investor asing di sektor keuangan umumnya sudah memahami dengan sangat baik penyelenggaraan Pemilu 2024.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, investor asing tak melihat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebagai sebuah isu.
Dia bilang, Pemilu 2024 merupakan faktor yang sudah dipahami secara baik oleh para investor asing di sektor keuangan.
Adapun hal ini disampaikan di acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Jakarta, Jumat (22/12/2023).
"Kalau saya boleh share apa yang dari lihat dari luar negeri terhadap bagaimana Indonesia melaksanakan pemilihan umum, kalau ditanya kepada investor, utamanya di sektor keuangan, maka dikatakan it's an very well known factor atau non issue," kata Mahendra.
Dengan kondisi seperti itu dan apa yang ada di hadapan OJK, Mahendra menegaskan ia dan pihaknya akan tetap fokus menjalani pekerjaan mereka.
"Kita lakukan yang betul-betul jadi basis optimisme kita, direalisasikan dengan langkah-langkah yang konkret," ujarnya.
Sementara itu, memasuki tahun 2024, Mahendra mengatakan daya dukung dan kesiapan sektor jasa keuangan dalam posisi yang baik.
Baca juga: Investor Asing di IKN Nihil, Celios: Mereka Masih Ragu Rencana Pengembangan IKN
Baik itu dari sisi likuiditas, kecukupan modal, ruang untuk pertumbuhan kredit, perbankan, pembiayaan, pasar modal, serta lainnya, semua terjaga baik.
"Jadi, sebenarnya dukungan dan kesiapan dari sektor jasa keuangan untuk menopang apa yang menjadi fokus prioritas konsentrasi di 2024 juga baik. Saya rasa tidak ada isu di sana," ungkap Mahendra Siregar.
"Di luar itu adalah kontribusi dari sektor jasa keuangan itu sendiri yang bisa mengakselerasi pertumbuhan maupun juga upaya pembangunan," imbuhnya.
Baca juga: Asing Tunggu Peralihan Kekuasaan Selesai Dulu Sebelum Kembali Masuk Pasar Modal
Mahendra menjelaskan OJK juga fokus pada upaya pendalaman sektor jasa keuangan, baik yang sudah ada maupun beberapa industri baru. Hal tersebut akan terus dikembangkan dan disinergikan dengan industri jasa keuangan yang sudah matang.
Hal-hal yang akan dikembangkan di antaranya yang berkaitan dengan teknologi di sektor keuangan, bursa karbon dan pemanfaatan digitalisasi, serta upaya-upaya lainnya untuk mendorong inklusi keuangan.
"Ini merupakan prioritas-prioritas konkret di dalam sektor jasa keuangan yang secara berkelanjutan bisa semakin menumbuhkan kesempatan perekonomian itu sendiri," ujar Mahendra Siregar.