Menko Airlangga Optimis Ekonomi Indonesia 2024 Bakal Tumbuh 5,2 Persen
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian Indonesia
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian Indonesia di tahun 2024 bakal tumbuh 5,2 persen meskipun ditengah ketidakpastian global.
Menurut Airlangga, pertumbuhan ekonomi nasional pada 2023 ini memang menghadapi beragam tantangan. Misalnya saja tingginya harga komoditas, tensi geopolitik yang belum mereda hingga kebijakan moneter di negara-negara maju yang masih ketat utamanya menyoal aliran modal asing.
Dengan adanya sederet tantangan itu ekonomi Indonesia di tahun 2023 ini tetap terjaga diatas 5 persen. Sehingga, Airlangga percaya diri bahwa di tahun 2024 bakal tumbuh 5,2 persen.
Baca juga: Ahli Ekonomi di Barisan Cak Imin, Gibran, dan Mahfud, Jadi Mentor Cawapres Jelang Debat Pilpres 2024
"Kami optimis ekonomi Indonesia di tahun 2023 tumbuh di atas 5 persen dan tahun 2024 tubuh di 5,2 persen di tengah berbagai down side risk yang kita hadapi," kata Airlangga dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia, di St Regis Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Airlangga mengatakan bahwa dengan torehan tersebut Indonesia tidak perlu berpuas diri. Setidaknya ada tiga penggerak ekonomi yang perlu diprioritaskan kedepan.
Pertama, menyoal penyelesaian perjanjian investasi dan perdagangan CEPA, dan mempertimbangkan untuk membuka pasar Amerika Latin. Hal itu diramu dalam mesin konvensional yang harus direvitalisasi.
"Kita tidak boleh berpuas diri, kita perlu menggerakkan dan memaksimalkan tiga mesin ekonomi untuk bisa terus berfungsi ke depan," ucap dia.
"Mesin pertama, ini mesin konvensional harus direvitalisasi atau diperbesar yakni peningkatan produktivitas dan revitalisasi dan tentu pembukaan pasar ekspor yang lebih luas," jelasnya.
Kedua, mesin ekonomi baru sebagai akselerator pertumbuhan di masa mendatang. Artinya penggunaan aplikasi digital dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang di desain untuk sektor pertanian, manufaktur, kesehatan dan transportasi.
Terakhir, ekonomi Pancasila atau sistem ekonomi yang berkeadilan. Airlangga bilang, mesin ekonomi yang berkeadilan ini akan menjaga kesinambungan sosial ekonomi Indonesia yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Baca juga: Pengamat soal Target Pertumbuhan Ekonomi Program Capres: Jangan Hanya Eksploitasi SDA
"Partisipasi masyarakat luas akan dicapai apabila semua penduduk sehat, berpendidikan, mendapatkan pekerjaan yang layak. Penyempurnaan program penghapusan kemiskinan, pemberian bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat kelas menengah bawah dan UKM perlu dilanjutkan, sehingga tepat sasaran dan mampu mengikis kemiskinan dan ketimpangan," papar dia.
"Kami percaya jika ketiga mesin ini berjalan dengan optimal maka kapal merah putih Indonesia, akan mampu terus berlayar membawa kita menjadi negara yang sejahtera sebagaimana yang kita cita citakan bersama," tegasnya.