Harga Minyak Mentah Mulai Stabil, Ini Penyebabnya
Harga minyak mentah dunia kembali stabil pada Selasa (26/12/2023) setelah investor menunjukkan sikap optimis terhadap tanda-tanda penurunan suku bunga
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Harga minyak mentah dunia kembali stabil pada Selasa (26/12/2023) setelah investor menunjukkan sikap optimis terhadap tanda-tanda penurunan suku bunga Federal Reserve AS (The Fed) tahun depan.
Minyak mentah berjangka Brent naik 10 sen, atau 0,1 persen, menjadi 79,17 dolar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 25 sen, atau 0,3 persen, menjadi 73,31 dolar AS per barel.
Kedua harga minyak acuan tersebut mencatat kenaikan sekitar 3 persen pada pekan lalu setelah kelompok bersenjata Houthi yang berbasis di Yaman melakukan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah yang mengganggu pengiriman dan perdagangan global. sementara konflik Israel-Hamas tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Turun Seiring Meredanya Kekhawatiran Gangguan Pasokan Imbas Konflik Israel-Hamas
Atas kejadian itu, sejumlah perusahaan pelayaran memutuskan untuk berhenti mengirim kargo melalui Laut Merah dan mengenakan biaya tambahan untuk mengubah rute kapal. Laut Merah sendiri terhubung dengan Terusan Suez sebagai jalur pelayaran utama yang digunakan untuk sekitar 12 persen perdagangan global.
Meski begitu, pernyataan yang dikeluarkan perusahaan pelayaran Maersk pada Minggu (24/12/2023) setidaknya telah mengurangi kekhawatiran pasokan yang membuat harga minyak mentah menjadi kembali stabil.
“Pengumuman Maersk mengenai dimulainya kembali rute pengiriman kargo melalui Laut Merah telah mengurangi kekhawatiran pasokan sampai batas tertentu,” kata Leon Li, analis CMC Market.
Secara terpisah, Iran telah membantah klaim Amerika Serikat bahwa pesawat tak berawak (drone serang) yang diluncurkannya telah menabrak sebuah kapal tanker kimia di Samudera Hindia. Sebelumnya, Pentagon mengatakan kapal itu dihantam sebuah drone serang sekitar 200 mil laut (370 km) di lepas pantai India.