19 Orang Tewas Akibat Ledakan Tungku Smelter: Mahfud Minta Pemerintah Tak Gila Investasi, DPR Geram
Semua smelter harus dilakukan audit secara ketat karena sering terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban jiwa.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![19 Orang Tewas Akibat Ledakan Tungku Smelter: Mahfud Minta Pemerintah Tak Gila Investasi, DPR Geram](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sebanyak-13-orang-tewas-dalam-ledakan-tungku-smelter-pt-itss2.jpg)
Mulyanto mengaku prihatin kecelakaan kerja terjadi lagi di smelter perusahaan China. Kali ini menyebabkan paling sedikit 35 orang korban, di mana sebanyak 19 orang meninggal dunia.
Padahal beberapa waktu sebelumnya terjadi kecelakaan kerja di smelter PT. GNI yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia.
"Ini ledakan terbesar dalam sejarah pengoperasian smelter milik perusahaan China di Indonesia," ucap Mulyanto.
Ia mendesak Pemerintah agar sungguh-sungguh untuk menindaklanjuti kasus ini. Perlu diusut tuntas apa penyebab dari ledakan smelter tersebut.
"Apakah karena faktor lemahnya keandalan pabrik, murni faktor kelalaian manusia, atau ada sebab-sebab lain. Pemerintah bertanggung-jawab untuk mengusut tuntas kasus ini,” kata Mulyanto.
Mulyanto menyebut peristiwa ini harus menjadi pelajaran berharga sehingga harus benar-benar dipahami dan menjadi momentum untuk mengevaluasi semua kesepakatan kerjasama dengan perusahaan China.
“Pemerintah harus mencari akar-masalahnya sehingga dapat dicegah kejadian seperti ini berulang di masa depan," kata Mulyanto.
Abaikan Keselamatan Pekerja
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menyoroti investor smelter mengabaikan mining safety standard atau standar keselamatan industri pertambangan berkaca dari insiden meledaknya fasilitas smelter di Morowali.
"Meledaknya smelter di Morowali makin membuktikan bahwa investor smelter abaikan mining safety standard," kata Fahmy saat dihubungi Tribunnews, Rabu (27/12/2023).
Baca juga: Penyebab Ledakan Smelter di Morowali Masih Diinvestigasi, Kemenaker Siapkan Sanksi ke PT ITSS
Ada indikasi, lanjut dia, bahwa Pemerintah lebih mementingkan kepentingan investor ketimbang keselamatan kerja karyawan.
Sebab, penerapan standar K3 seharusnya mengacu pada standar internasional, bukan standar nasional maupun standar China.
"Investor China biasanya cenderung minimizing cost, termasuk mining safety cost," kata Fahmy.
Pemerintah diminta memberlakukan safety International standard atau standar keselamatan internasional dengan nol kecelakaan kepada seluruh investor.
"Termasuk investor China. Jangan lebih mementingkan masuknya investor smelter dengan mengabaikan safety system," tutur Fahmy.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.