Pemerintah Diminta Tegas Terhadap Kasus Ledakan Tungku Smelter PT ITSS di Morowali
Pemerintah diminta tegas dalam menyikapi peristiwa ledakan tungku smelter yang terjadi di lingkungan kerja PT ITSS
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta tegas dalam menyikapi peristiwa ledakan tungku smelter yang terjadi di lingkungan kerja PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali.
Kasus tersebut dinilai Eks Wasekjen PB HMI Oktaria Saputra, memberikan tamparan pada wajah seluruh stakeholder pemangku kebijakan dan pelaksana kebijakan tersebut.
"Dalam hal ini, pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus memastikan secara tegas, penerapan prosedur keselamatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan," tutur Oktaria di Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Baca juga: Presiden Buruh ASEAN Desak Pembentukan Satgas Keselamatan Kerja di Semua Smelter
Sebab, yang terjadi di lapangan, para investor sebagai aktor pembiayaan pertambangan kadangkala tidak mau menanggung beban biaya tambahan mengenai penerapan standar keselamatan.
"Bahkan untuk sekelas perusahaan tambang yang sangat berisiko, standar keselamatan yang digunakan semestinya mengacu pada standar keselamatan internasional.
"Bukan lagi menggunakan standar keselamatan kerja nasional," kata Oktaria.
Seperti diketahui, investor PT. ITSS di Kabupaten Morowali berasal dari China. Peristiwa yang terjadi pun merenggut nyawa pekerja asing yang berasal dari China.
"Saya ingin mengingatkan, bahwa pemerintah harus bertindak tegas terhadap investor, dengan melakukan evaluasi sehingga kecelakaan dalam pekerjaan tak terulang lagi," tambah Oktaria.
Baca juga: Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Morowali, Polisi Periksa Sampel
Pemerintah diminta tidak abai terhadap persoalan serius yang terjadi, bukan hanya di PT. ITSS di Kabupaten Morowali, namun memantau dan mengevaluasi secara menyeluruh perusahaan-perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia.
"Mengingat kecelakaan kerja pertambangan juga pernah terjadi pada waktu-waktu sebelumnya. Para pekerja harus mendapatkan kenyamanan dalam beraktivitas di sekitar lingkungan pertambangan, sebab itu merupakan hak mereka," tuturnya.
Manajemen perusahaan diminta memenuhi hal itu, tidak hanya mengeruk sumber daya alam, sedangkan kesehatan dan keselamatan manusianya dinomorduakan. Pemerintah sebagai regulator dan mempunyai kekuatan intervensi, kata Oktaria, juga wajib tampil mengambil bagian, demi menjamin keselamatan para pekerja.
Sebelumnya, Pada hari Minggu 24 Desember 2023, publik Indonesia berduka dengan kabar yang datang dari Morowali, yakni meletusnya tungku smalter PT. ITSS di Kabupaten Morowali.
Kabar itu bahkan tersiar ke ranah global, dan memperoleh banyak perhatian. Peristiwa duka tersebut menyebabkan 19 orang meninggal dunia, dalam laporan per 27 Desember 2023.
Berdasarkan keterangan, hasil investigasi sementara, ledakan disebabkan oleh adanya cairan pemicu ledakan di bawah tungku, yang sedang diperbaiki. Lalu di sekitaran tungku, terdapat oksigen yang ikut memperbesar ledakan.