Penuhi Kebutuhan Listrik, KAI Gunakan PLTS di 40 Stasiun dan Dua Balai Yasa
Saat ini pemasangan PLTS di Balai Yasa Yogyakarta Tahap I sudah selesai dengan kapasitas 33 kWp.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) meresmikan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar panel di 40 stasiun dan 2 Balai Yasa.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengatakan, pada tahun 2023 ini KAI telah melakukan implementasi solar panel di 40 stasiun dengan total kapasitas 1.072,5 kiloWatt peak (kWp).
Implementasi ini berkontribusi rata-rata sebesar 49,63 persen dari kebutuhan listrik bangunan, serta 2 balai yasa dengan total kapasitas 594,6 kWp berkontribusi rata-rata sebesar 39 persen dari kebutuhan listrik bangunan.
Baca juga: PLTS Terapung Terbesar ASEAN Pakai Switchgear Berinsulasi Udara Salurkan Energi ke 50 Ribu Rumah
Didiek melanjutkan, implementasi PLTS di lingkungan KAI ini merupakan bagian dari komitmen KAI untuk turut serta menghijaukan Indonesia melalui Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
"Dengan keunggulan yang kita bangun ini harapan kami dapat memberikan semangat bagi kita semua untuk terus bertransformasi menciptakan suatu inovasi-inovasi dan memberikan nilai tambah untuk kenaikan tata kelola untuk ESG ini," kata Didiek dalam acara peresmian di Balai Yasa Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (28/12/2023).
Adapun, daftar 40 stasiun yang sudah dipasang PLTS yaitu Stasiun Pasarsenen, Tanjungpriok, Depok, Citayam, Jakartakota, Duri, Serpong, Parungpanjang, Cikini, Bogor, Gondangdia, Juanda, Manggabesar, Sawahbesar, Rangkasbitung, Tangerang, Univ. Indonesia, Cawang.
Kemudian stasiun Cirebon, Cirebonprujakan, Brebes, Purwokerto, Kutoarjo, Kroya, Cilacap, Yogyakarta, Ketapang, Probolinggo, Jember, Semarang Tawang Bank Jateng, Semarang Poncol, Tegal, Pekalongan, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, Malang, Bojonegoro, dan Wonokromo.
Adapun balai yasa atau bengkel kereta api milik KAI yang telah terpasang PLTS yaitu terdapat di Balai Yasa Manggarai, Jakarta Selatan.
Saat ini pemasangan PLTS di Balai Yasa Yogyakarta Tahap I sudah selesai dengan kapasitas 33 kWp, untuk tahap selanjutnya pemasangan PLTS akan selesai pada bulan Maret 2024.
PLTS 40 stasiun periode bulan November - Desember sudah mengurangi emisi gas karbon sebesar 48,21 ton atau setara menanam pohon sebanyak 66 pohon.
Adapun PLTS Balai Yasa Mangarai periode bulan November - Desember sudah mengurangi emisi gas karbon sebesar 9,29 ton atau setara menanam pohon sebanyak 13 pohon.
Sistem PLTS yang dibangun KAI ini menggunakan sistem On Grid dimana sistem PLTS terhubung dengan jaringan listrik PLN sehingga listrik pada bangunan aset KAI tetap andal dalam melayani kebutuhan pelanggan KAI.
"Sistem PLTS yang terpasang sudah terhubung dengan jaringan internet sehingga energi yang dihasilkan oleh PLTS dapat dimonitor secara realtime melalui komputer ataupun aplikasi pada perangkat handphone," lanjut Didiek.
Pembangunan solar panel ini melanjutkan roadmap implementasi solar panel KAI.
Setelah sebelumnya dilakukan implementasi PLTS pada Stasiun Gambir dengan daya 40,5 kWp, Stasiun Garut dengan daya 60 kWp, Gedung Jakarta Railway Center dengan daya 40 kWp, dan Gedung LRT Jabodebek 60 kWp.
Ke depan, KAI akan memperbanyak implementasi PLTS secara bertahap pada tahun 2024 di aset bangunan KAI baik di bangunan stasiun, balai yasa, kantor, maupun di Griya Karya.
"KAI konsisten mengaplikasikan ESG di perusahaan dengan harapan akan terwujud bisnis yang berkelanjutan. Dengan demikian, KAI dapat terus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggannya," tutup Didiek.