Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Minyakita Tak Lagi Murah Bulan Depan, Pemerintah Bakal Naikkan HET, Jadi Berapa?

Saat ini HET Minyakita dipatok Rp14.000 per liter, meski di beberapa daerah dijual di atas acuan tersebut.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Harga Minyakita Tak Lagi Murah Bulan Depan, Pemerintah Bakal Naikkan HET, Jadi Berapa?
Kompas/com/Xena Olivia
Saat ini HET Minyakita dipatok Rp14.000 per liter, meski di beberapa daerah dijual di atas acuan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengevaluasi harga eceren tertinggi (HET) untuk Minyakita.

Saat ini, HET Minyakita dipatok Rp14.000 per liter, meski di beberapa daerah dijual di atas acuan tersebut.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, harga Minyakita akan dievaluasi pada bulan depan karena harga Rp14.000 per liter sudah lebih dari 1 tahun.

Baca juga: Harga Rata-rata Minyakita Hari Ini Rp 15.100, Termahal di Maluku Utara

"Harganya bulan depan kita evaluasi karena kan sudah 1,5 tahun. Tentu kita nanti evaluasi bulan Februari akhir," katanya ketika ditemui usai konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).

Menurutnya, evaluasi harga Minyakita pada bulan depan bisa di antara mempertahankan HET Rp 14.000 per liter atau menaikkannya.

"Apakah harus tetap Rp 14 ribu atau disesuaikan menjadi Rp 15 ribu," ujar pria yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Dalam kesempatan sama, Zulhas mengatakan bahwa salah satu program prioritas pada dirinya saat dilantik 1,5 tahun lalu adalah menjaga pasokan kestabilan harga minyak goreng.

Berita Rekomendasi

Ia mengklaim saat ini hal tersebut telah tercapai, di mana sepanjang 2023 program minyak goreng rakyat telah berhasil menyalurkan minyak goreng untuk kebutuhan konsumsi masyarakat sebanyak 3,26 juta ton dengan komposisi 64 persen masih curah dan Minyakita sebanyak 36 persen.

"Minyakita sebagai merek minyak goreng kemasan perdagangan yang digunakan oleh berbagai produsen dan pengemas telah salurkan ke 34 provinsi," ujar Zulhas.

Ikuti Inflasi

Sebelumnya, Zulhas pernah mengatakan, pemerintah membuka peluang untuk menaikkan HETnya menjadi Rp 15 ribu per liter.

"Mestinya (harga Minyakita) mengikuti perkembangan inflasi, tapi kami belum memutuskan. Masih harus rapat (bersama) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dulu untuk jadi Rp 15 ribu," katanya ketika diwawancara usai melakukan pengecekan harga pangan di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).

Sementara ini, kata dia, Minyakita tetap dijual seharga Rp 14 ribu per liter dengan toleransi sebesar Rp 14.500.

Ditemui di lokasi sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan, Minyakita memang belum ada rencana untuk dinaikkan.

Namun, dari berbagai indikator yang ada, ia memandang HETnya memang harus dinaikkan. Ia memastikan pemerintah akan mengkaji dulu lebih dalam perihal rencana ini.

Adapun pengkajian yang akan dilakukan di antaranya meliputi dampak dari kenaikan ini.

Isy menegaskan, untuk sementara ini harga Minyakita tidak dinaikkan dulu, masih sesuai HET yang sekarang.

Ia kemudian bilang saat ini di pasar-pasar ada perbedaan harga Minyakita, di mana rata-rata nasionalnya sudah sebesar Rp 15.030.

"(Harga Minyakita) ada yang Rp 14 ribu, bahkan ada yang Rp 15 ribu karena memperoleh dari agen resmi," ujarnya.

Menurut dia, jika Minyakita dijual di atas HET, tidaklah menjadi persoalan. Sebab, Isy mengaku kasian dengan para pedagang jika harus ditindak secara hukum.

"Kalau di pasar ini masih ditoleransi kalau lebih tinggi. Kalau mau kita lakukan penegakkan hukum kan kasian ya," ujarnya.

Pernah Langka

Tahun lalu, Minyakita langka di pasar dan harganya pun melonjak menjadi Rp17.000 per liter, seperti terjadi di Sukabumi, Jawa Barat.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Sukabumi Jawa Barat mengungkapkan kelangkaan minyak goreng subsidi Minyakita telah terjadi selama satu minggu.

Minyakita di sejumlah pasar di Kabupaten Sukabumi terlihat sudah tidak banyak beredar.

"Memang langka sih sama rada susah sekarang, kita kan ada Bapokting tiap hari, jadi data-data tiap hari itu ada di pasar," kata Kepala Disdagin Kabupaten Sukabumi, Aam Ammar Hali , Senin (6/2/2023).

Aam menyebut, kalau pun ada harganya mahal, satu liter Minyakita dijual dengan harga Rp 17 ribu.

Baca juga: Kemendag Akan Tindak Pedagang yang Jual Minyakita Secara Bundling, Izin Usaha Bisa Dicabut

"Memang lagi langka, harganya agak tinggi lagi, sekitar Rp 17 ribu. Awalnya harga di bawah, kan itu subsidi nampaknya gak berlaku lagi. Kalau stok saya kurang hapal, kan itu langsung ke pasar, dalam seminggu ini langka," jelasnya.

Namun, minyak nonsubsidi atau merek lain, kata Aam, saat ini masih aman dan harga relatif normal.

Meski langka, pihaknya tidak ada kecurigaan penimbunan. Menurutnya, kelangkaan Minyakita sudah diumumkan secara nasional.

"Nggk ada (curiga ditimbun) biarkan aja seperti yang kemaren, kalau ada penimbunan pasti ketahuan dan ini secara nasional sudah dijelaskan bahwa akan ada kelangkaan itu," ungkapnya.

Sementara itu, seorang pelanggan di pasar Palabuhanratu, Indra (40) mengatakan, Minyakita langka di pasar sudah sekitar dua bulan.

"Susah. Hampir dua bulanan, kalau pun ada harganya sampai 17 ribu, kalau merek lain banyak harganya normal eceran 13-14 ribu," ucapnya.

Ia pun mengeluhkan harga kebutuhan pokok naik, menurutnya peredaran Minyakita susah, sedangkan di toko ritel seperti supermarket selalu ada stok.

"Barang-barang naik, barang-barang subsidi susah, tapi di supermarket banyak, tapi kalau di pasar susah," keluhnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas