Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dua Kecelakaan Kereta di Awal Tahun, Berikut Catatan Kritis Pengamat Transportasi

Kejadian ini terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.57 WIB. Padahal, insiden kecelakaan yang melibatkan kereta juga baru saja

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dua Kecelakaan Kereta di Awal Tahun, Berikut Catatan Kritis Pengamat Transportasi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah Petugas ROLLINGSTOCK dari Balai Yasa Tegal melakukan evakuasi kereta api (KA) Turangga yang tabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Tabrakan dua kereta api yang terjadi sekitar pukul 06.03 WIB tersebut mengakibatkan tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. (TRIBUN JABAR/GANI KIRNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat Tata Kota dan Transportasi, Yayat Supriatna memberi catatan terkait kecelakaan Kereta Api (KA) Pandalungan rute Gambir - Jember, yang mengalami anjlok di dekat Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu (14/1/2024).

"Satu bulan ini ada dua kejadian kecelakaan, sebetulnya ini perlu menjadi evaluasi sangat mendasar untuk perjalanan kereta api," ujar Yayat saat dihubungi Tribunnews, Minggu (14/1/2024).




Kejadian ini terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.57 WIB. Padahal, insiden kecelakaan yang melibatkan kereta juga baru saja terjadi pada pekan lalu.

Baca juga: Kejaksaan Agung Periksa Pejabat Kemenhub di Kasus Korupsi Jalur Kereta Api

Yakni, kecelakaan kereta terjadi melibatkan KA Turangga dengan KA Commuterline Bandung Raya di lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700, Jawa Barat, pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB.

Kecelakaan kereta ini cukup parah, pasalnya dua kereta saling bertabrakan di satu jalur rel yang sama. Kecelakaan tersebut menyebabkan 4 korban jiwa. Namun, untuk insiden kecelakaan yang melibatkan KA Pandalungan pada hari ini tidak memakan korban jiwa.

Kedua kecelakaan tersebut, menjadi ironi lantaran saat ini masyarakat tengah menaruh kepercayaan tinggi terhadap transportasi umum, terutama kereta api sebagai moda transportasi perjalanan jarak jauh.

BERITA TERKAIT

"Tapi dengan adanya dua kecelakaan ini, masyarakat itu jangan sampai bertanya apakah naik kereta api masih aman atau tidak, karena ini menjadi catatan kritis dalam dua kejadian dalam waktu yang tidak terlalu lama," tambah Yayat.

Dua kecelakaan dalam rentang waktu tak jauh ini, harus menjadi evaluasi menyeluruh di tubuh PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Utamanya, kata Yayat, dengan dibantu oleh Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan KA Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

"Khususnya Direktorat Keselamatan, untuk mengevaluasi kembali semua jalur-jalur kereta api yang khususnya pada daerah yang paling rawan," tambah Yayat.

Perlu ada pemetaan khusus, terutama bagi kereta api dengan frekuensi perjalanan tinggi. KAI juga harus melakukan evaluasi di persinyalan, persoalan sumber daya manusia, hingga persoalan perawatan.

"Harus dilakukan evaluasi pemeriksaan total pada koridor-koridor yang kita anggap punya tingkat kerawanan tinggi," kata Yayat.

Baca juga: Jokowi Bertemu Menteri Transportasi Filipina Berharap Groundbreaking Proyek Kereta BUMN Dilakukan

Persoalan kereta anjlok, kata Yayat, kemungkinan dipengaruhi oleh tanah longsor.

Ditengarai tanah mengalami penurunan karena tergerus air di saat musim hujan. Sehingga, intensitas pemeriksaan keselamatan perlu ditingkatkan.

"Jadi dengan adanya dua kali kejadian ini, maka semua jalur kereta api, khususnya pada koridor dengan frekuensi padat dan tinggi harus betul-betul clear and clean dalam konteks pemeriksaan terkait apakah ada kerusakan, perubahan, keretakan, dan sebagainya," tutur Yayat.

Kemudian, Yayat mengingatkan, jangan sampai terjadi ketidakpercayaan masyarakat terhadap kereta api karena peristiwa dua kecelakaan terjadi pada bulan yang sama.

Perlu ada peningkatan pengawasan di masing-masing daerah operasi dan divisi regional Kereta Api Indonesia.

"Ini PR buat semua Daop menyangkut lingkup wilayah tanggung jawabnya. Jadi harus ada semacam open statement dari setiap Daop, jalur kami aman," terang Yayat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas