Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Citigroup Gelar PHK Massal, 20.000 Karyawan Menganggur Imbas Bisnis Kredit Lesu

Citigroup akan memangkas 10 persen tenaga kerjanya dalam upaya membantu meningkatkan kinerja dan harga saham bank yang melemah.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Citigroup Gelar PHK Massal, 20.000 Karyawan Menganggur Imbas Bisnis Kredit Lesu
Citigroup Inc
Citigroup Inc menggelar pemangkasan hubungan kerja (PHK) 10 persen karyawannya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Raksasa perbankan kondang asal Amerika Serikat Citigroup mengatakan pihaknya akan memangkas 10 persen tenaga kerjanya dalam upaya membantu meningkatkan kinerja dan harga saham bank yang melemah.

"Sekitar 10 persen atau kurang lebih 20.000 karyawan perusahaan akan diberhentikan dari pekerjaan mereka selama dua tahun ke depan, termasuk PHK massal akibat reorganisasi besar-besaran dan perubahan bisnis lainnya," kata Citigroup yang berbasis di New York.

Melansir dari Reuters, pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan Citi usai perusahaan – perusahaan di Amerika mulai mengurangi kegiatan bisnisnya buntut dari pengetatan suku bunga yang dilakukan Bank Sentral The Fed.

Baca juga: Persaingan Ketat, Lazada PHK Ratusan Karyawan

Meski kenaikan suku bunga dianggap sebagai cara paling efektif untuk menyeimbangkan harga dan membuat laju inflasi di Amerika melandai.

Namun kebijakan moneter bank sentral secara tidak langsung telah mengerek naik suku bunga di perbankan lokal, hingga bunga dana pinjaman ikut melesat ke level tertinggi di tengah naiknya inflasi.

Kondisi tersebut kian diperparah dengan Selain itu, kinerja emiten di Wall Street yang merana tahun lalu serta ketidakpastian ekonomi yang membebani para pembuatan kesepakatan bisnis.

Berita Rekomendasi

Serangkaian tekanan itu yang mendorong bos startup untuk menunda penawaran umum dan membuat bisnis investasi dan permodalan bank – bank lokal termasuk Citigroup boncos di tengah ketidakpastian ekonomi global.

“Meskipun indeks bank S&P 500 naik 7 persen pada tahun 2023, namun kuartal keempat jelas mengecewakan, Pendapatan Citigroup tampak buruk dengan kerugian besar sebesar 1,8 miliar dolar AS,” kata Octavio Marenzi, CEO perusahaan konsultan manajemen Opimas.

Baca juga: Boncos Rp 186 Triliun Gegara Boikot, Starbucks PHK Karyawan dan Tutup Belasan Gerai

Sebagai informasi, Pemecatan seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Citigroup, perbankan yang memiliki 240 ribu karyawan ini telah berulang kali melakukan PHK pada ratusan staff dan bankir.

Seperti pada awal Juni tahun lalu Citigroup Inc menggelar pemangkasan hubungan kerja (PHK) 30 pekerja dari divisi investasi dan 20 pekerjaan lainnya dari unit perbankan korporatnya di London.

Kemudian pada akhir tahun lalu perbankan investasi ini telah memecat 1.200 karyawan yang ada di cabang China. Serta menutup bisnis perbankannya di 14 pasar global termasuk Asia, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Meksiko serta mengakhiri perjanjian penjualan bisnis perbankan di negara Australia, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Bahrain.

Meski pemecatan yang dilakukan Citi berpotensi memicu lonjakan angka pengangguran di Amerika, namun juru bicara Citigroup mengungkap bahwa langkah ini dapat membantu perusahaan untuk menghemat biaya operasional hingga 2,5 miliar dolar AS.

Bank Lokal AS Ikuti Jejak Citigroup

Tak hanya Citi, pemecatan karyawan juga turut dilakukan Bank of America dan Wells Fargo, yang masing-masing merumahkan 2 persen dan 5 persen karyawan akibat dari berkurangnya berbagai kesepakatan bisnis dan permintaan kredit melemah pada tahun lalu.

Disusul dengan Goldman Sachs dan Morgan Stanley yang turut merumahkan sejumlah karyawannya mulai minggu depan. Setelah sebelumnya raksasa bank asal Amerika itu telah lebih dulu memangkas 4.300 karyawan di sepanjang tahun lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas