Besok Jokowi Groundbreaking 10 Proyek di IKN: Masjid Nusantara Hingga Hotel Bintang 5
Adapun proyek yang diminati Brunei adalah proyek hunian seperti apartemen maupun rumah tapak.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo direncanakan melakukan peletakan batu pertama alias Groundbreaking untuk 10 proyek yang berada di Ibu Kota Nusantara (IKN), pada besok Rabu (17/1/2024).
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, hingga saat ini pembangunan proyek-proyek di IKN terus bertambah.
Adapun, 10 proyek yang dimaksud yakni Nusantara Logistic Hub milik PT Pos Indonesia, Studio Radio Republik Indonesia (RRI), Area Pergudangan SUN Hub, Hotel Bintang 5 Jambuluwuk, Green Pesantren, dan Nusantara Warehouse Park.
Proyek-proyek yang disebutkan di atas merupakan proyek yang dibangun oleh BUMN dan Swasta.
Baca juga: Otorita Bantah Djarum dan Wings Group Hengkang dari IKN, Ini Proyek yang Mereka Garap
"Kesiapan groundbreaking tahap IV di IKN, yang akan terjadi 17 Januari 2024. Tepat 7 bulan sebelum upacara 17 Agustus 2024. Kita akan semakin kencang, gaspol, tepati janji," ucap Agung dalam konferensi pers, Selasa (16/1/2024).
Sementara itu, 4 sisanya merupakan proyek yang digarap oleh Pemerintah.
Keempat proyek yang dimaksud adalah Kantor Otorita IKN, Masjid Negara, Memorial Park, serta Kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"SUN Hub dan Nusantara Warehouse Park menunjukan logistik menjadi tema di groundbreaking kali ini bersama Pos Indonesia," papar Agung.
"Hotel-hotel juga terus bertambah. Kali ini ada hotel bintang 5 lagi dari Jambuluwuk Group bekerjasama dengan Badan Usaha Otorita juga," lanjutnya.
Agung melanjutkan, Pemerintah terus melakukan penjajakan dengan sejumlah investor dalam membangun IKN.
Terbaru, Presiden Jokowi telah melakukan penjajakan dengan Brunei Darussalam.
Adapun proyek yang diminati Brunei adalah proyek hunian seperti apartemen maupun rumah tapak.
"Estimasi nilai investasinya masih perlu dihitung. Tapi paling tidak sekitar Rp4,5-7 triliun. Untuk tanah, pembangunan dan lain sebagainya nanti tergantung dari studi kelayakan," papar Agung.
"Tapi intinya menunjukan minat internasional terus ada, terus hadir. Pak Presiden sangat dihormati di mancanegara. Dan Brunei sangat penting karena di Pulau Kalimantan akan berdiri 3 negara, Indonesia, Malaysia, Brunei. Dan kolaborasi tiga negara ini akan berperan penting," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.