Subholding Gas Pertamina Pelopori Pemanfaatan 36.500 MMBTU Bio-CNG Pelanggan Ritel di Indonesia
PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina mengembangkan pemanfaatan biomethane yang berasal dari limbah kelapa sawit
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina mengembangkan pemanfaatan biomethane yang berasal dari limbah kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) di Indonesia.
PGN melibatkan Anak Perusahaan yakni PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) untuk menindaklanjuti kerjasama pemanfaatan biomethane terkompresi (Bio-CNG) dengan PT KIS Biofuels Indonesia (KIS).
Kerjasama pemanfaatan Bio-CNG untuk pelanggan ritel adalah yang pertama kali dilakukan di Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Sebut Mandatori Biodiesel Sukses Hemat Devisa Negara Rp120 Triliun di 2023
Untuk langkah awal, KIS akan menyalurkan sekitar 36.500 MMBTU di tahun pertama kepada Gagas.
Selanjutnya kebutuhan ini akan disesuaikan dan dapat meningkat hingga 100 persen di tahun kelima.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, menegaskan bahwa kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara PGN dengan KIS dalam ajang G20 di Bali pada tahun 2022.
"Kerjasama ini merupakan bentuk komitmen PGN dalam memperluas pemanfaatan energi ramah lingkungan dengan mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh negeri ini serta dapat menjadi contoh bagi pemanfaatan sumber baru terbarukan yang sustainable," ujar Rosa, dikutip Rabu (17/1/2024).
Kerjasama pemanfaatan Bio-CNG antara Gagas dan KIS, lanjut dia, untuk pelanggan ritel adalah langkah baru yang PGN lakukan untuk mendukung Pemerintah guna mencapai target Net Zero Emission di tahun 2060.
PGN memetakan, kedepan Bio-CNG dapat menjadi opsi untuk meningkatkan pasokan gas bumi di wilayah Sumatera, Kalimantan dan sekitarnya. Karakter Bio CNG yang mirip dengan gas bumi yang dialirkan oleh PGN, memungkinkan fleksibilitas mekanisme swap/ tukar antar kedua jenis komoditas tersebut termasuk pemanfaatan infrastruktur yang dimiliki PGN.
Pengembangan proyek Bio-CNG potensial menjadi energi baru terbarukan yang dapat membantu menekan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Usut Penyelewengan Dana Biodiesel BPDPKS, Kejaksaan Periksa Presdir Anak Usaha Wilmar Group
Gagas meresmikan kerjasama dengan KIS pada akhir tahun 2023 dan diperkuat kembali melalui pertemuan antara PGN, KIS dan Gagas pada Rabu (10/01/2024).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, Direktur KIS, K. R. Raghunath, dan Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah di Kantor Pusat PGN di Jakarta.
Pada skema kerjasama pemanfaatan Bio-CNG, KIS akan mengolah limbah cair kelapa sawit sehingga menghasilkan gas yang karakteristiknya menyerupai gas bumi.