Harga Beras Kembali Naik di Awal 2024, Bulog Bilang Program Bantuan Pangan Beras Masih Terbatas
Harga rata-rata beras di pasar awal Januari 2024 ini terpantau naik di sejumlah daerah.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga rata-rata beras di pasar awal Januari 2024 ini terpantau naik di sejumlah daerah. Menurut data panel harga Badan Pangan Nasional, sejak tanggal 1 hingga 28 Januari 2024, beras premium dan medium mengalami kenaikan harga.
Harga beras premium naik Rp 50, menjadi Rp 15.720 per kilogram, sedangkan beras medium dibanderol Rp 13.430 per kilogram setelah naik Rp 40.
Padahal, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog telah menjalankan program bantuan pangan beras yang diharapkan mampu meredam kenaikan dan inflasi harga beras.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi pun membeberkan alasan di balik program bantuan pangan masih belum mampu meredam kenaikan harga beras pada awal tahun ini.
"Awal tahun ini, Program Bantuan Pangan relatif masih terbatas karena ada proses verifikasi data penerima dengan Pemerintah Daerah sebagai konsekuensi atas pemutakhiran data yang dilakukan di bawah koordinasi Kemenko PMK," kata Bayu kepada Tribunnews, Minggu (28/1/2024).
Diketahui, untuk daftar penerima bantuan pangan beras tahun ini, data yang digunakan adalah data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) milik Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Sebelumnya, sumber data yang digunakan berasal dari Kementerian Sosial.
Bayu melanjutkan, proses verifikasi data ini merupakan suatu hal yang wajar karena juga berkaitan dengan pergantian tahun anggaran.
Baca juga: Harga Beras Naik Tajam, Termahal Dibanderol Rp16.150, Simak Update Pangan Lainnya per 22 Januari
"Proses ini adalah proses yang wajar dari waktu ke waktu, termasuk karena pergantian tahun anggaran," kata Bayu.
Nantinya, setelah verifikasi selesai, mantan Wakil Menteri Perdagangan itu menyebut program bantuan pangan baru bisa terlaksana secara penuh, tidak terbatas lagi.
"Segera setelah verifikasi selesai, Bantuan Pangan akan dilaksanakan secara penuh," tutur Bayu.
Ia mengatakan, di sisi lain, Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) khusus beras yang dilakukan Bulog telah mencapai 120 persen dibanding Januari tahun lalu.
Baca juga: Harga Beras Masih Mahal, Dirut Bulog: HET Tidak Berubah
Menurut Bayu, kedua program itu jika berjalan penuh diharapkan akan mampu meredam kenaikan dan inflasi harga beras.
"Namun, penurunan harga akan sangat tergantung pada kondisi panen yang diperkirakan akan mulai meningkat di bulan Maret," ujarnya.
Bantuan Pangan Beras Pertama Tahun 2024
Per 2 Januari 2024, bantuan pangan beras kembali digulirkan pemerintah kepada total 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Jumlah penerima bantuan pangan beras di tahun 2024 ini mengalami peningkatan sekitar 8 persen dibandingkan jumlah penerima tahun sebelumnya yang sejumlah 21,3 juta KPM.
"Yang paling penting ini (bantuan pangan beras) Januari (sudah diterima), nanti akan terus (dilanjutkan) Februari dan Maret. Nanti kalau APBN cukup, dilanjut (bantuan pangan beras) lagi April Mei Juni," ucap Presiden Jokowi saat menemui masyarakat di Gudang Perum Bulog Gumilir Cilacap, Selasa (2/1/2024).
"Jadi Januari Februari Maret, nanti saya lihat lagi kalau APBN memungkinkan, berarti tambah April Mei Juni,” lanjutnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia