Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kayu Olahan Produksi UMKM Banjarsari Ciamis Tembus Pasar Ekspor ke 17 Negara

Yudi Eko Santosa, pengusaha UMKM dari Ciamis, Jawa Barat, berhasil mengekspor kayu olahan ke belasan negara.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kayu Olahan Produksi UMKM Banjarsari Ciamis Tembus Pasar Ekspor ke 17 Negara
handout
Yudi Eko Santosa (tengah), pengusaha UMKM kayu olahan dari Banjarsari, Ciamis, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Yudi Eko Santosa, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kayu olahan dari Banjarsari, Ciamis, Jawa Barat, berhasil mengekspor produknya ke belasan negara.

Yudi membangun bisnisnya di Desa Jalan Cigayam, Sukasari dengan nama Kaytama. Ia membangun sebuah bisnis bukan tergantung pada kantor operasi yang harus berlokasi di pusat bisnis, tetapi rasa cintanya pada bisnis itu yang akan menguatkan.

Yudi berpegang pada prinsip “Ndeso Rasa Bule”, yang bisa diartikan, meski dari pedesaan yang jauh dari Kota metropolitan Jakarta, dia bisa membawa produk-produknya ke 17 negara, dimana 35 kliennya berada.

“Kami memiliki tagline Ndeso rasa bule, karena biasanya eksportir itu berkantor pusat di Jalan Jendral Sudirman di Jakarta," ujarnya.

"Teman buyer saya nggak pernah mau saya ajak kesini (Banjarsari) karena gurauan mereka, tempat kamu itu tidak ada di Google Pap. Namun, Alhamdulillah, saya bukannya minder, malah justru sering menantang teman-teman dari kota-kota besar, Ayo, saya saja yang di kampung bisa,” ujar Yudi ditulis Minggu (12/1/2024).

Beberapa negara yang menjadi sasaran ekspor produk kayu olahan Kaytama yaitu Australia, New Zealand, Korea Selatan, USA, Germany, Polandia, Belanda, Belgia, Prancis, Slovakia, Yunani, Ukraina, China, Vietnam, Singapura, Taiwan dan UAE.

Berita Rekomendasi

Saat ini, Kaytama adalah pemasok produk kayu olahan yang menawarkan berbagai macam jenis kayu dalam berbagai bentuk produk jadi seperti Exterior Decking (R1F/E4E/Groove/AntiSkid), Structural Engineered Timber Products (Glue Laminated & Plywood), Solid Timber Panel (Edge Glued & Finger Jointed Panels) dan Industrial components (Laminated Scantlings, Beams, Door Jambs & Frames).

Baca juga: Produk Kayu Olahan dan Teknikal Indonesia Jadi Favorit di Acara Pameran Interzum 2023

Produk kayu olahan produksi Kaytama sudah dilengkapi dengan Sertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) No. : 0133-VLK-MMS-017- IDN dengan Tanda SVLK No. : VLHH-32-09-0004. Saat ini, Kaytama juga telah menjadi perwakilan resmi perusahaan Australia.

Awal Yudi Merintis Bisnis Kayu Olahan

Yudi yang merupakan mantan karyawan Perhutani mengaku pada awal dirinya mengawali usaha kayu olahan, ada bank yang membantunya memberi modal awal, sebesar Rp 150 juta pada tahun 2014. Saat itu perusahannya baru dari tahap merintis usaha jasa ekspor impor kayu olahan.

Baca juga: Mengenal Kumiko, Kerajinan Kayu Tradisional Jepang yang Mulai Jadi Incaran Turis Asing

Bank yang Yudi maksud adalah PT Bank Negara Indonesia (BNI) . Beruntung, bank ini tidak hanya menyalurkan kredit, tetapi juga membangun sebuah program yang khusus didesain untuk membantu para pelaku UMKM agar mengglobal, yaitu BNI Xpora.

Dari BNI Xpora inilah, kata Yudi, memperoleh bonus berupa informasi terkait calon buyer di luar negeri. Kaytama dapat terhubung dengan para buyer di luar negeri melalui business match-making yang diinisiasi oleh BNI Expora melalui jaringan kantor cabang BNI di luar negeri.

“Kami selaku perusahaan ekportir sangat terbantu dengan hadirnya BNI Expora, dimana kami bisa mendapatkan informasi apa saja yang dicari dan dinginkan buyer di luar negeri,” ujarnya.

Yudi menyebutkan akan terus menjalin kerja sama dan terus berharap mendapatkan dukungan dari BNI. Terbaru, Yudi berujar telah memperoleh pinjaman sebesar Rp 1,5 miliar dari bank yang sama.

“Saya dibesarkan oleh BNI sejak tahun 2014, dan kini sudah jalan 10 tahun, ini sebuah penghormatan dan penghargaan bagi saya dan perusahaan saya. Ke depan kami berharap terus mendapatkan dukungan dari BNI, untuk mewujudkan cita-cita dan impian kami,” ungkapnya.

“Impian kami ingin memiliki pabrik Industri Penggergajian dan Pengolahan Kayu, kami sudah memiliki rencana untuk membangun pabrik tersebut di daerah Lamongan, Jawa Timur,” harapnya.

Sementara itu, Branch Service Manager BNI Kantor Cabang Banjar, Yoli Rinadi mengatakan, BNI Expora merupakan satu dari sejumlah inovasi dan transformasi yang dilakukan BNI untuk mendukung UMKM menembus pasar global.

Dalam BNI Expora ini, lanjutnya, BNI memaksimal kekuatan kantor cabang luar negeri yang berada di pusat-pusat perdagangan dunia, seperti Inggris, Singapura, Hong Kong, Seoul, New York, hingga sub branch di Osaka.

“Tentunya kami berharap keberhasilan Pak Yudi bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Banjar,” ungkapnya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas