Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Waskita Karya Lebih Selektif Terima Tawaran Kontrak Proyek, Monthly Payment Harus Lancar

Waskita Karya akan sangat selektif dalam memilih proyek terutama dalam hal kepastian pembayaran uang muka dan monthly payment.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Waskita Karya Lebih Selektif Terima Tawaran Kontrak Proyek, Monthly Payment Harus Lancar
dok. Waskita Karya
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyatakan akan sangat selektif dalam memilih proyek terutama dalam hal kepastian pembayaran uang muka (down payment) dan monthly payment.

Tujuannya agar proyek-proyek yang didapatkan berjalan lancar dan tepat waktu melalui Komite Manajemen Resiko Konstruksi.

Hal tersebut juga sesuai dengan perbaikan-perbaikan secara komprehensif dan berkelanjutan sesuai program transformasi Waskita dengan mengusung 3 pilar yaitu Portfolio & Innovation, Lean dan Digitalisasi.

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengatakan perseroan juga melakukan sentralisasi procurement, engineering dan penerapan lean construction pada proyek-proyek yang sedang berjalan serta melakukan efisiensi beban biaya operasional serta reorganisasi sebagai konsep lean office.

"Hal ini dilakukan agar proses bisnis perseroan menjadi lebih efisien dan agile,” ucap Hanugroho yang akrab disapa Oho ini dalam pernyataan tertulis, Sabtu(3/2/2024).

Oho menambahkan, digitalisasi juga sangat penting dilakukan. Selain lebih efisien, tentunya sebagai bentuk peningkatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik, terutama dalam hal transparansi.

Berita Rekomendasi

Penerapan digitalisasi meliputi implementasi System Analysis and Product in Data Processing (SAP), Enterprise Resource Planning (ERP) dan Building Information Modeling (BIM).

Penerapan digitalisasi SAP dan ERP bertujuan agar semua beban biaya bisa lebih terkontrol dan transparan karena sistem yang terintegrasi secara realtime.

Penerapan BIM juga dilakukan di setiap proyek dan mampu bekerja dengan sangat efisien sehingga pekerjaan proyek bisa selesai lebih cepat.

Tata kelola Perusahaan yang baik juga ditempuh oleh Perseroan dengan bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk penerapan Whistle Blowing System (WBS).

Hal ini dilakukan dalam rangka memperkuat implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan mengoptimalkan saluran WBS di Waskita Karya hingga Anak Perusahaan.

Baca juga: Waskita Garap Pembangunan Gedung Kedubes India Senilai Rp334 Miliar

Penerapan WBS bertujuan untuk mendeteksi secara dini fraud yang terjadi. Melalui tim ini, perseroan mencegah terjadinya fraud dengan pola pengawasan yang menyeluruh dan melibatkan seluruh pegawai sehingga memberikan rasa aman bagi seluruh pihak yang berinteraksi dengan Perseroan.

“Tentunya penerapan WBS ini dapat meningkatkan transparansi sebagai salah satu aspek tata kelola yang baik di semua lini bisnis Perseroan,” tambah Oho.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas