Harga BBM Non Subsidi Tidak Naik, Apa Kata Pengamat?
Fahmy melihat pemerintah tidak konsisten dengan kebijakkannya sendiri. Sebab, sistem yang diterapkan dalam beberapa tahun ini,
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyoroti kebijakan pemerintah tidak menaikkan harga BBM non subsidi, dinilai akan membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Fahmy melihat pemerintah tidak konsisten dengan kebijakkannya sendiri. Sebab, sistem yang diterapkan dalam beberapa tahun ini, harga BBM non subsidi diterapkan berdasarkan mekanisme pasar.
"Sekarang harga minyak dunia naik, kemudian rupiahnya juga melemah, maka mestinya naik," ujar Fahmy saat dihubungi Tribunnews, Senin (5/2/2024).
Baca juga: Pengamat Nilai Keputusan Pertamina Pertahankan Harga BBM Tepat, Ini Alasannya
Alasan pemerintah tidak menaikkan harga BBM non subsidi ialah untuk menjaga stabilitas dan daya beli masyarakat. Kenaikan BBM saat ini akan membuat naiknya inflasi dan menurunnya daya beli masyarakat.
"Menurut saya tidak juga. Karena apa? Karena konsumen non-subsidi itu menengah ke atas yang jumlahnya tidak terlalu besar. Sehingga dia tidak punya dampak terhadap memicu inflasi, menurunkan daya beli, itu tidak," terang Fahmy.
Fahmy menengarai, tidak dinaikkannya BBM non subsidi karena pertimbangan jelang pemilihan umum pada 14 Februari. Terutama, untuk menjaga imej pemerintah di mata masyarakat.
"Padahal ini selain merusak sistem, ini juga akan menambah beban APBN," tutur Fahmy.
Sebab, ucap Fahmy, jika PT Pertamina menjual harga BBM non-subsidi di bawah harga keekonomian, maka negara harus membayar kompensasi kepada PT Pertamina yang diambil dari APBN. Pemerintah dinilai tengah mengantisipasi sentimen negatif jelang Pemilu.
"Jadi ini merusak sistem dan menambah beban APBN untuk semata-mata imej tadi," ucap Fahmy.
Baca juga: Harga BBM di SPBU Shell, BP, dan Vivo Hari Ini 3 Februari 2024
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi langkah PT Pertamina (Persero) yang tidak melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) pada Februari 2024.
Sebagai informasi, Pertamina menjadi satu-satunya badan usaha penyedia BBM yang tidak menaikkan harga BBM pada awal Februari 2024. Erick mengatakan, pemerintah mendukung keputusan Pertamina untuk tidak menaikkan harga BBM non subsidi, walaupun harga di SPBU kompetitor lain sudah naik.
"Keputusan Pertamina tidak menaikkan harga BBM tentu baik untuk menjaga stabilitas dan juga daya beli masyarakat," kata dia, dalam keterangannya, Sabtu (3/2/2024).
"Disinilah peran BUMN kepada masyarakat Pertamina juga sudah melakukan efisiensi dalam proses bisnisnya sehingga bisa menghasilkan BBM dengan harga terbaik,” sambung Erick.