MRT Jakarta Angkut 3,1 Juta Penumpang Selama Januari 2024
Selama Januari 2024, MRT Jakarta mengangkut 3.163.357 orang dengan rata-rata 102.041 orang per hari.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama Januari 2024, MRT Jakarta mengangkut 3.163.357 orang dengan rata-rata 102.041 orang per hari.
Angka harian tersebut mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya. Pada Desember 2023, rata-rata per harinya sebanyak 98.341 penumpang.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengatakan, ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti MRT Jakarta konsisten mencapai 99,9 persen.
Baca juga: Awal Tahun Ini, Pembangunan MRT Rute Mangga Besar-Glodok-Kota Mencapai 42,9 Persen
"Terima kasih kepada masyarakat yang telah menaruh kepercayaannya terhadap layanan MRT Jakarta dan mitra-mitra pengumpannya sehingga lebih banyak orang yang menggunakan MRT Jakarta dalam mobilitas sehari-harinya," kata Ahmad dalam keterangannya, Kamis (8/2/2024).
Ahmad mengatakan, guna menaikkan jumlah penumpang, PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan berbagai pihak.
"Terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata," ujarnya.
Selain itu, kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga disebut mampu meningkatkan angka keterangkutan.
Moda pengumpan ini mengangkut dari kawasan hunian langsung menuju stasiun terdekat.
Baca juga: Awal Tahun Ini, Pembangunan MRT Rute Mangga Besar-Glodok-Kota Mencapai 42,9 Persen
Terbaru, PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan Damri untuk menyediakan layanan pengumpan dari PIK 2 menuju Stasiun Blok M BCA.
Ahmad mengatakan, kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan.
Namun, juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing).
"Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 23 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta," ujar Ahmad.