Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Stok Beras Langka dan Mahal, Bulog Lobi Thailand untuk Impor Pakai Skema G to G

Bulog akan menggunakan skema kerja sama goverment to goverment atau G to G agar bisa mendapatkan harga beras yang lebih bersaing dalam impor beras.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Stok Beras Langka dan Mahal, Bulog Lobi Thailand untuk Impor Pakai Skema G to G
Nitis Hawaroh/Tribunnews.com
Stok beras kosong di rak gerai ritel Alfamidi Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini stok beras di pasar sedang langka. Kalaupun ada harganya juga sudah melambung.

Di sejumlah toko ritel modern, stok beras bahkan tak terlihat lagi di papan display karena tidak adanya pasokan ke mereka, seperti temuan Tribunnews di sejumlah toko ritel modern di Bekasi.

Di Jakarta Selatan, stok beras premium juga mulai kosong.

Menghadapi terbatasnya stok beras ini, Perum Bulog berinisiatif mengimpornya dari Thailand.

Ke depan, Bulog tidak akan menggunakan skema lelang melainkan kerja sama goverment to goverment atau G to G agar bisa mendapatkan harga beras yang lebih bersaing.

"Yang kita jajaki ini G to G dengan Kementerian Luar Negeri Thailand, ini sedang intens," jelas Direktur Supply Chain Bulog Mokhamad Suyamto dijumpai di Pasar Induk Beras Cipinang, Senin (12/2/2024).

Suyamto mengatakan, pihaknya akan mendapatkan kuota sebesar 200 ribu ton dari Thailand melalui skema G to G yang sedang diupayakan ini.

BERITA REKOMENDASI

Beras tersebut diupayakan akan masuk ke dalam negeri sebelum masuk panen raya. Pihaknya menargetkan beras impor tersebut bisa masuk Maret ini.

"Jadi semua akan diusahakan masuk Maret biar tidak mengganggu panen raya kedepan," jelas Suyamto.

Baca juga: Stok Beras di Gera Ritel Modern Bekasi Terpantau Kosong, Kemana Larinya?

Suyamto menegaskan bahwa impor dari Thailand ini merupakan realiasasi penugasan impor yang diberikan oleh Pemerintah pada tahun ini.

Tahun ini Bulog mendapatkan penugasan impor sebanyak 2,5 juta ton.

Baca juga: Stok Beras Premium di Ritel Modern Jakarta Selatan Mulai Kosong

Dari total tersebut, sebanyak 500 ribu ton merupakan penugasan carry over dari tahun 2023 yang berlanjut sampai awal tahun ini.


Kemudian, 2 juta sisanya merupakan penugasan impor Perum Bulog untuk sepanjang tahun ini.

Laporan reporter: Lailatul Anisah | Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas