Pemilu Damai Pengaruhi Optimisme Investor Pasar Modal
Optimisme pasar pasca Pilres ditandai dengan aliran dana investor asing yang masuk ke Indonesia.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investor kerap mempertanyakan potensi perubahan kebijakan efek terpilihnya salah satu pasangan calon presiden di PIlpres 2024 yang dapat mempengaruhi bisnis ke depan, khususnya pada emiten di pasar modal.
Hal itu menimbulkan pertanyaan seputar bagaimana strategi yang perlu dipersiapkan oleh investor pasca Pemilu 2024.
Head of Equity Research BRIDS Erindra Krisnawan mengatakan, Pilpres yang berlangsung dengan baik memberikan konfirmasi atas faktor stabilitas Indonesia.
"Optimisme pasar pasca Pilres ditandai dengan aliran dana investor asing yang masuk dan didukung oleh ekspektasi dan prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang lebih tinggi di era pemerintahan baru," katanya di acara Market Outlook 2024 bertajuk Prospek dan Strategi Investasi Pasar Modal Pasca Pemilu di Tahun Naga 2024, Jumat (23/4/2024).
Dikatakannya, tren positif ini bisa berlanjut jika didukung oleh adanya indikasi pertumbuhan laba bersih yang dapat membaik di atas level sebelumnya yakni antara 7-8 persen.
"Sementara itu, stabilitas makroekonomi saat ini memberikan proteksi untuk investor terhadap downside risk dari pertumbuhan,” kata dia.
Direktur Retail & IT BRI Danareksa Sekuritas, Fifi Virgantria mengatakan, Pemilu yang damai akan memberikan dampak positif terhadap stabilitas pasar.
"Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis ke depan yang tentunya akan berdampak pada kinerja emiten di pasar modal," tuturnya.
Founder Komunitas & Investor Rivan Kurniawan bilang tidak ada urgensi bagi Bank Indonesia untuk menaikkan tingkat suku bunga di tengah target inflasi yang terkendali.
Baca juga: Jepang Resesi, Begini Dampaknya ke Pasar Modal Indonesia
Didukung dengan fundamental yang dinilai cukup baik, di tahun 2024 ini diharapkan katalis positif kembali lagi ke Indonesia seiring dengan capital inflow.
"Akan terdapat sektor yang diunggulkan ketika Prabowo dan Gibran terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, antara lain sektor energi dengan hilirisasinya, minyak kelapa sawit, semen, terkait dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), dan masih banyak sektor-sektor lainnya," kata dia.
Pakar Feng Shui Yulius, selaku founder Feng Shui Consulting Indonesia menjelaskan meskipun tahun naga kayu identik dengan kemakmuran untuk Indonesia, perlu ada antisipasi meliputi efek perang yang masih akan memanas, suku bunga tinggi serta inflasi masih akan menjadi isu dan adanya bencana pemanasan global dan perubahan iklim dari siklus el nino.
Baca juga: Pasar Modal Indonesia Diprediksi Tumbuh Positif, Ini Sejumlah Faktornya
“Dari sisi ekonomi, recovery dunia akan lambat dan cenderung stagnan di tahun naga kayu ini. Strategi investasi 2024 adalah dengan menyesuaikan profil risiko masing-masing, hindari memaksakan diri, dan harus meningkatkan pengetahuan serta daya tahan investasi.”, pungkas Feng Shui.
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan, memasuki kuartal 1, terdapat optimisme melandainya inflasi dan pemangkasan suku bunga secara global dapat menjadi sentimen positif terhadap pasar keuangan domestik terutama terhadap stabilitas nilai tukar uang rupiah.
"Namun masih terdapat ketidakpastian di tahun 2024 terutama terkait dengan perkembangan ekonomi US & kebijakan moneter The Fed sehingga diperlukan panduan untuk nasabah retail dalam menentukan strategi investasi yang tepat. Dalam Market Outlook ini diharapkan nasabah diberikan gambaran menyeluruh terkait kondisi pasar keuangan," kata Handayani.
Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo mengatakan, acara ini diharapkan dapat memperkaya wawasan investor Indonesia agar dapat membuat keputusan berinvestasi yang lebih baik dan matang pasca periode pemilihan umum.