Usai Pemilu, Harga Telur Ayam Setiap Hari Mengalami Kenaikan dan Kini Sentuh Rp31.000 per Kg
Ada suka duka bagi peternak ayam petelur di harga tinggi, karena tidak jarang harga telur anjlok sampai Rp 23.000 per kg.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Seorang peternak ayam petelur asal Mantup, M. Fachrudin mengakui merasakan keuntungan yang cukup lumayan dengan naiknya harga telur.
"Tapi ya gitu, harga pakan ikan juga naik drastis," katanya.
Ia mengaku, ada suka duka bagi peternak ayam petelur di harga tinggi, karena tidak jarang harga telur anjlok sampai Rp 23.000 per kg.
Sementara saat harga telur naik, juga dibarengi dengan naiknya harga pakan ayam.
"Pasang surutlah," tuturnya.
Pedagang menyebut, kenaikan dipicu karena beberapa faktor diantaranya, faktor cuaca, tingkat produksi di tingkat peternak menurun, banyak warga yang punya hajat dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan.
Biasanya dalam satu hari pedagang bisa menjual hingga 5 ton telur kini para pedagang hanya mampu bisa menjual 2,5 ton dalam sehari.
Para pembeli pun juga terdampak akibat meroketnya harga telur. Para pembeli mengeluh dan susah karena tingginya harga telur saat ini. Bahkan mereka harus mengurangi jumlah pembelian.
Pedagang maupun pembeli berharap pemerintah bisa menekan harga bahan pokok agar bisa kembali stabil seperti biasanya.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, Anang Taufik, mahalnya harga telur dipicu karena produksi menurun karena faktor cuaca.
Kenaikan diprediksi akan bertahan hingga mendekati bulan ramadhan.
Ia berharap kenaikan harga telur bisa turun, apalagi nanti menjelang bulan suci ramadhan.
"Harapannya semoga harga bisa turun," katanya.