Kursi Komisaris BUMN Banyak Kosong, Erick Thohir: Belum Ada List Calon Pengganti
Sebagai informasi, sejumlah pejabat Komisaris BUMN cukup banyak yang telah mengundurkan diri, demi mengikuti kampanye politik dan Pilpres.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku belum memiliki daftar nama-nama calon penghuni kursi Komisaris di perusahaan-perusahaan pelat merah, yang diketahui banyak yang kosong.
Sebagai informasi, sejumlah pejabat Komisaris BUMN cukup banyak yang telah mengundurkan diri, demi mengikuti kampanye politik dan Pilpres.
Dengan demikian, banyak kursi Komisaris yang kosong.
Baca juga: Kecipratan Suap Rp7,95 M, Eks Komisaris WIKA Dadan Tri Dituntut 11 Tahun 5 Bulan Penjara
Erick menjelaskan, banyaknya kursi Komisaris yang kosong bukan hanya disebabkan pengunduran diri.
Namun juga dikarenakan alasan masa baktinya telah berakhirnya, hingga meninggal dunia. Contohnya seperti Letnan Jenderal TNI Doni Monardo (Almarhum).
"Belum (ada calonnya). Kan begini, kemaren kan Komisaris ada 3, ada satu yang mengundurkan diri, ada satu juga yang masa (baktinya) sudah habis, dan juga ada yang lain-lain kan, misalnya kan meninggal seperti Pak Doni Monardo," ungkap Erick saat ditemui di Jakarta, Senin (27/2/2024).
Namun ia menjanjikan, kursi pejabat Komisaris akan terisi kembali apabila Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dari masing-masing BUMN dilaksanakan.
Dan yang terpenting, sosok Komisaris BUMN merupakan sosok terbaik pilihan dari Kementerian BUMN.
"Nah, ini nanti dalam RUPS-RUPS baru kita akan isi," papar Erick.
"Buat Komisaris Utama MIND ID dan Pertamina belum. Kita mencari kandidat yang terbaik," pungkasnya.
Diketahui, cukup banyak nama-nama pejabat di jajaran Komisaris BUMN yang mengundurkan diri, demi mengikuti agenda kampanye politik.
Seperti Budiman Sudjatmiko (Komisaris Independen PTPN V), Arief Rosyid (Komisaris Bank Syariah Indonesia), hingga Rosan Roeslani (Wakil Komisaris Utama PT Pertamina).
Kemudian yang paling akhir adalah Abdi Negara Nurdian alias Abdee Slank (Komisaris Telkom Indonesia), dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Komisaris Utama Pertamina).