Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

United Tractors Membukukan Laba Bersih Sebesar Rp20,6 Triliun di Tahun 2023

PT United Tractors Tbk (“Perseroan”) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian tahun 2023. Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp128,6 tri

Editor: Content Writer
zoom-in United Tractors Membukukan Laba Bersih Sebesar Rp20,6 Triliun di Tahun 2023
Istimewa
PT United Tractors Tbk (Perseroan) 

TRIBUNNEWS.COM - PT United Tractors Tbk (“Perseroan”) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian tahun 2023. Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp128,6 triliun atau naik sebesar 4 persen dari Rp123,6 triliun di tahun 2022. Sementara, laba bruto Perseroan meningkat sebesar 3 persen dari Rp34,8 triliun menjadi Rp35,8 triliun. Sedangkan laba bersih Perseroan sedikit turun sebesar 2 persen menjadi Rp20,6 triliun dari Rp21,0 triliun dikarenakan adanya kenaikan biaya keuangan dan kerugian nilai tukar mata uang asing.

united tracktors laba 2023

Baca juga: Pamer Ekskavator Listrik Jadi Langkah Konkret United Tractors Kurangi Emisi

Segmen Usaha Mesin Konstruksi

Segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 8 persen menjadi 5.270 unit dibandingkan tahun lalu sebesar 5.753 unit. Berdasarkan riset pasar internal, Komatsu memimpin pangsa pasar penjualan alat berat sebesar 29 persen. Pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat mengalami peningkatan sebesar 12 persen menjadi Rp11,6 triliun.

Penjualan Scania mengalami peningkatan dari dari 233 unit menjadi 715 unit, sedangkan penjualan produk UD Trucks turun dari 429 unit menjadi 272 unit. Penurunan penjualan UD Trucks disebabkan oleh adanya kendala pasokan produk dari prinsipal. Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha Mesin

Konstruksi sedikit meningkat menjadi Rp36,6 triliun dibandingkan tahun 2022.

Segmen Usaha Kontraktor Penambangan

Segmen usaha Kontraktor Penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Sampai dengan bulan Desember 2023, PAMA membukukan pendapatan bersih sebesar Rp54,0 triliun, naik 14 persen dari Rp47,4 triliun. PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 11 persen dari 116 juta ton menjadi 129 juta ton, dan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 21 persen dari 954 juta bcm menjadi 1,2 miliar bcm, dengan rata-rata stripping ratio sebesar 9,0x, meningkat dari 8,2x.

Berita Rekomendasi

Segmen Usaha Pertambangan Batu Bara

Segmen usaha Pertambangan Batu Bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Sampai dengan bulan Desember 2023 total penjualan batu bara mencapai 11,8 juta ton, termasuk 2,5 juta ton batu bara metalurgi, atau meningkat 19 persen dibandingkan tahun 2022. Pendapatan segmen usaha Pertambangan Batu Bara turun sebesar 2 persen menjadi Rp30,5 triliun dari Rp31,1 triliun di periode yang sama pada tahun 2022 dikarenakan penurunan rata-rata harga jual batu bara.

Segmen Usaha Pertambangan Emas dan Mineral Lainnya

Segmen usaha Pertambangan Emas dijalankan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Sumatera Utara. Sampai dengan bulan Desember 2023, total penjualan setara emas dari Martabe mencapai 175 ribu ons, turun 39 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 sebesar 286 ribu ons. Pendapatan bersih segmen usaha Pertambangan Emas dan Mineral Lainnya turun 32 persen dari Rp7,7 triliun menjadi Rp5,2 triliun.

Segmen Usaha Industri Konstruksi

Segmen usaha Industri Konstruksi dijalankan oleh PT Acset Indonusa Tbk (ACSET). Sampai dengan bulan Desember 2023, Industri Konstruksi membukukan pendapatan bersih sebesar Rp2,2 triliun, naik 136 persen dibandingkan Rp949 miliar di tahun 2022. ACSET membukukan rugi bersih sebesar Rp270 miliar, turun 40 persen dibandingkan Rp449 miliar di tahun 2022.

Segmen Usaha Energi

Sejalan dengan strategi pengembangan usaha di sektor energi yang ramah lingkungan, Perseroan telah menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan sebagai salah satu strategi transisi Perseroan. Bisnis energi Perseroan dijalankan melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Energia Prima Nusantara (EPN). Sampai dengan bulan Desember tahun 2023, EPN telah memasang Rooftop Solar PV mencapai 15,1 MWp di sejumlah fasilitas grup Astra.

EPN saat ini mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yaitu PLTM Kalipelus berkapasitas 0,5 MW di Jawa Tengah dan PLTM Besai Kemu di Lampung, Sumatera berkapasitas 7 MW yang mulai beroperasi secara komersial sejak bulan Januari 2024. Selain itu, Perseroan juga menargetkan beberapa proyek pembangkit listrik tenaga minihidro di area Sumatra dengan total potensial kapasitas lebih dari 20 MW.

Pada bulan Agustus 2022, Perseroan melakukan investasi pada PT Arkora Hydro Tbk (Arkora) dengan kepemilikan saham sebesar 31,49 persen. Arkora saat ini mengoperasikan dua PLTM, yaitu PLTM Cikopo 2 di Jawa Barat dengan kapasitas 7,4 MW dan PLTM Tomasa dengan kapasitas 10 MW di Sulawesi Tengah. Arkora juga sedang membangun dua PLTM lainnya, yaitu PLTM Koro Yaentu berkapasitas 10 MW dan PLTM Kukusan 2 berkapasitas 5,4 MW yang masing- masing diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2024 dan 2025. Setelah kedua PLTM ini beroperasi nanti, Arkora akan memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang sebesar 33 MW. Selain itu, pada bulan Desember 2023, Arkora telah melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan PLN untuk pembangunan proyek PLTM Tomini 10 MW yang berlokasi di Sulawesi Selatan.

Perseroan secara aktif melakukan studi terkait dengan proyek energi terbarukan lainnya seperti geothermal, solar, dan waste-to-energy. Proyek- proyek ini konsisten dengan strategi Perseroan untuk meningkatkan kompetensi di berbagai potensi energi terbarukan dalam rangka mencapai portofolio bisnis yang berkelanjutan.

Peristiwa Penting

Pada tanggal 30 November 2023, Perseroan melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) menyelesaikan transaksi pengambilan 70 persen kepemilikan saham di PT Stargate Pasific Resources (SPR), sebuah perusahaan pertambangan nikel dan PT Stargate Mineral Asia (SMA), sebuah perusahaan pengolahan nikel, yang keduanya berlokasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, dengan total nilai transaksi sebesar Rp3,2 triliun. Setelah itu, pada tanggal 1 Desember 2023, Perseroan melalui DTN menyelesaikan transaksi pengambilan 66,67 persen kepemilikan saham PT Anugerah Surya Pacific Resources (ASPR), perusahaan induk dengan kepemilikan 30 persen saham SPR dan SMA dengan nilai total sebesar Rp1,6 triliun.

Pada tanggal 27 Desember 2023, Perseroan melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Energia Prima Nusantara (EPN), mengumumkan penyelesaian transaksi pengambilan 49,6 persen saham baru yang diterbitkan oleh PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) dengan nilai total USD51,9 juta. SES adalah pemegang 25,2 persen saham PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD) yang memiliki proyek panas bumi dengan kapasitas existing sebesar 2x 49 MW yang telah beroperasi di Sumatera Selatan.

Baca juga: Jurus United Tractors Tekan Emisi Karbon, Perbesar Portofolio Hijau dan Gunakan Biofuel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas