Erick Thohir Akan Panggil Enam Bos BUMN Akibat Belum Transparan, Siapa Saja?
Transformasi dalam empat tahun terakhir telah membawa sejumlah perubahan di BUMN, salah satunya peningkatan keterbukaan informasi publik (KIP).
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana memanggil Direktur dari 6 perusahaan pelat merah.
Pemanggilan ini dikarenakan 6 BUMN tersebut masuk ke dalam daftar 'merah' lantaran belum cukup transparan terkait keterbukaan informasi.
Daftar BUMN yang dimaksud adalah PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Danareksa, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, PT Asabri, Perum Bulog, dan PT Reasuransi Umum Indonesia.
"Ada 6, bukan 8. Inalum, Reasuransi, Asabri, Perum Bulog, Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, sama Danareksa. Mungkin memang ada perusahaan seperti Danareksa juga tidak bisa memberikan informasi secara berkala," papar Erick dalam acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit 2024 di Jakarta, Kamis malam (7/3/2024).
Baca juga: Jokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick: Alhamdulillah Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM
"Tetapi kalau Bulog saya rasa sekarang sangat informatif dengan kepemimpinan Pak Bayu Krisnamurthi. Saya rasa dia sudah melakukan sosialisasi yang baik. tapi itu yang kita dorong," sambungnya.
Erick juga mengatakan, transformasi dalam empat tahun terakhir telah membawa sejumlah perubahan di BUMN. Salah satunya peningkatan keterbukaan informasi publik (KIP) yang terjadi di BUMN saat ini.
Erick mengatakan BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) yang sudah memasuki tahun keempat, menjadi salah satu upaya BUMN dalam meningkatkan transparansi terhadap publik.
Erick juga mengatakan, transformasi dalam empat tahun terakhir telah membawa sejumlah perubahan di BUMN. Salah satunya peningkatan keterbukaan informasi publik (KIP) yang terjadi di BUMN saat ini.
Erick mengatakan BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) yang sudah memasuki tahun keempat, menjadi salah satu upaya BUMN dalam meningkatkan transparansi terhadap publik.
Erick mengatakan peningkatan keterbukaan informasi BUMN pada 2024 naik signifikan, ketimbang pada 2019 saat ia menjabat yang hanya ada satu BUMN yang memiliki status informatif dengan baik.
Erick menyampaikan, Kementerian BUMN pun telah memiliki laporan keuangan BUMN secara konsolidasi untuk pertama kali sepanjang sejarah.
Dirinya menyebut berbagai inisiatif ini merupakan. bentuk tanggung jawab BUMN terhadap publik.
"Keterbukaan informasi ini bagian dari penataan yang terus kita coba mendorong untuk bisa berlaku di semua BUMN dan alhamdulillah hari ini kita bisa saksikan banyak sekali BUMN yang terus bermigrasi untuk kebaikan," pungkas Erick.