Pesawat PC6 Pilatus Smart Air Hilang Kontak, Dua Pesawat Diterjunkan untuk Operasi Pencarian
Pesawat PK-SNE milik Smart Air jenis PC6 Pilatus rute Bandara Tarakan-Binuang–Bandara Robert Atty Bessy mengalami lost contact Jumat siang.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara membenarkan terjadinya insiden pesawat PK-SNE milik Smart Air jenis PC6 Pilatus dengan rute Bandara Tarakan (TRK) – Lapter Binuang (BNG) – Bandara Robert Atty Bessy (LNU) yang mengalami lost contact pada Jumat (8/2/2024) pukul 11.22 WITA.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menerangkan, pada saat kejadian, pesawat PK-SNE sedang melayani penerbangan untuk kebutuhan angkutan udara perintis kargo untuk sembako dengan 1 pilot dan 1 teknisi.
"Takeoff dari Bandara Tarakan pukul 00.25 UTC / 08.25 WITA dan estimasi landing di Lapter Binuang 01.20 UTC / 09.20 WITA membawa Cargo 583 Kg," ujar Adita, Jumat (8/3/2024).
Saat ini, menurut Adita, telah disiapkan posko crisis center untuk pengumpulan informasi pencarian pesawat tersebut di Bandara Tarakan dan Bandara Malinau.
Saat ini, lanjut dia, terdapat dua pesawat yang dioperasikan dalam misi pencarian PK-SNE yaitu PK-SNG (dari maskapai SMART Aviation) dan PK-VVU (maskapai dari Susi Air).
Pemerintah daerah juga sudah turun tangan membantu, salah satunya dengan memberangkatkan pasukan dari Kodim ke daerah Setulang.
Warga masyarakat Binuang juga ikut membantu melakukan pencarian di area Gunung Narid. Heli TNI AD pendukung Basarnas telah diberangkatkan beserta anggota Basarnas menuju ke lokasi pencarian
Baca juga: Lapangan Terbang Paro Ditutup Sementara Pasca pembakaran Pesawat Pilatus Susi Air oleh OPM
"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan terus berkoordinasi dan akan memberikan informasi update lebih lanjut," tutur Adita.
Sebelumnya, Pesawat perintis bernama PK SNE type Pilatus PC6 Smart Air hilang kontak di Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (8/3/2024).
Pesawat tersebut hilang kontak usai berangkat dari runway Bandara Juwata Tarakan menuju Desa Binuang, Krayan Tengah dan diduga jatuh di tebing gunung wilayah Krayan Tengah.
Baca juga: Menkopolhukam Akan Bertemu 2 Tokoh Nduga Bahas Pembebasan Pilot Susi Air
Pesawat perintis tersebut membawa sembako yang masuk dalam program subsidi ongkos angkut (SOA) barang. Kapolsek Krayan Selatan, Ipda Andi Irwan mengatakan warga sekitar lokasi kejadian bahwa sempat mendengar dentuman keras di tebing gunung sekira pukul 10.00 Wita.
"Warga yang berladang di sekitar TKP (tempat kejadian perkara) mendengar ada suara dentuman di tebing gunung," kata Andi Irwan kepada TribunKaltara.com
Kendati begitu, Andi Irwan belum mengetahui pasti perihal dentuman yang didengar warga akibat jatuhnya pesawat perintis tersebut.