Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Perputaran Ekonomi Konser Taylor Swift Tembus Ratusan Triliun, Anggota DPR Beri 'PR' ke Menparekraf

Tak hanya itu, Ratih juga menyoroti penyelenggaraan konser Taylor Swift disebut-sebut telah dimonopoli oleh Pemerintah Singapura.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Perputaran Ekonomi Konser Taylor Swift  Tembus Ratusan Triliun, Anggota DPR Beri 'PR' ke Menparekraf
AFP/JADE GAO
Foto yang diambil pada 3 Februari 2024 ini menunjukkan penggemar penyanyi AS Taylor Swift di Tiongkok sedang menonton film konser "Taylor Swift: The Eras Tour" di sebuah bioskop di Beijing. Sambil melambaikan tongkat cahaya, dan mengenakan gaun berpayet serta gelang persahabatan, penggemar sensasi pop Amerika Taylor Swift di Tiongkok mengubah bioskop Beijing yang biasanya sepi menjadi perayaan riuh penyanyi favorit mereka. (Photo by Jade GAO / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI, Ratih Megasari Singkarru menyoroti penyelenggaraan konser diva asal Amerika Serikat, Taylor Swift, di Singapura yang telah memberikan kontribusi perputaran ekonomi bagi negara tersebut mencapai triliunan rupiah.

Tak hanya itu, Ratih juga menyoroti penyelenggaraan konser Taylor Swift disebut-sebut telah dimonopoli oleh Pemerintah Singapura.

Padahal, jika Taylor Swift dapat melakukan konser di Tanah Air, maka dapat memberikan kontribusi ekonomi yang cukup besar.

Baca juga: Jepang Uji Coba Mobil Terbang Pasona untuk Wisata

Hal tersebut diungkapkan Ratih saat Rapat Kerja Komisi X bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

"Baru-baru ini ada Taylor Swift (konser) yang di mana mungkin boleh dibilang dimonopoli oleh salah satu negara ASEAN kita," ungkap Ratih.

"Kalau kita lihat dari fenomena konser musik ini atau aktivitas parekraf, sebenarnya tidak bisa lagi dianggap dipandang sebelah mata," sambungnya.

BERITA REKOMENDASI

Diketahui, sebelum di Singapura, Taylor Swift telah melakukan konser musiknya di Australia.

Berdasarkan catatan Ratih, konser musik di Singapura hingga Australia telah memberikan perputaran nilai ekonomi bagi negara tersebut sekitar Rp4 triliun hingga Rp12 triliun.

"Contoh melihat dari konser Taylor Swift kemarin yang berada di negara Singapura, Jepang serta Australia yang beberapa hari berturut-turut diadakan sangat nge-boost PDB dari negara tersebut," papar Ratih.

"Kalau enggak salah Rp4 triliun sampai bisa mencapai Rp12 triliun dari yang saya baca, dan itu hanya dari konser musik dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," lanjutnya.

Untuk itu, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kedepannya harus mampu menyelenggarakan event-event berkelas dunia.

Baca juga: Sejumlah Bangunan di Lokasi Wisata BNS Lampung Barat Rata dengan Tanah Dirusak Belasan Gajah Liar


Yang mana, event tersebut dapat memberikan efek kepada sejumlah industri, seperti perhotelan, kuliner, transportasi, dan lainnya.

"Sebenarnya kita sudah sadar ini dari lama, tapi mungkin belum ada tindakan nyata yang bisa nge-boost sektor tourism agar Indonesia bisa merasakan hal tersebut," papar Ratih.

"Saya usul Mas Menteri (Sandiaga Uno) ini PR berat bukan hanya dari Kementerian Pariwisata, tapi mungkin ini harus melibatkan kolaborasi dari berbagai Kementerian serta lembaga lainnya, agar kita juga tidak boleh kalah saing dengan negara-negara tersebut yang bisa mengadakan event besar," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas