Petani Teriak Harga Anjlok, Mentan Desak Bulog dan Pengusaha Pakan Serap Jagung Petani
Menurut Amran, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Bulog dan para pengusaha untuk membantu para petani agar mendapat kepastian atas penyerapan.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta Perum Bulog dan para pengusaha pakan yang tergabung dalam Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) untuk segera menyerap jagung petani.
Menurut Amran, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Bulog dan para pengusaha untuk membantu para petani agar mendapat kepastian atas penyerapan.
"Ini saatnya kita bantu petani melakukan penyerapan," kata Amran dalam rapat koordinasi antisipasi panen raya jagung, dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat (15/3/2024).
Baca juga: Pemerintah Panen Jagung di Food Estate Gunung Mas, Klaim Hasil Produksi Masuk Kategori Tinggi
Amran mengungkapkan para petani jagung mengeluh harga saat ini sedang anjlok. Dia bilang, harga jagung petani bisa menyentuh Rp 2.500 per kilogram (kg).
Ia mengatakan, turunnya harga jagung di tingkat petani terjadi karena saat ini tengah memasuki panen raya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung nasional pada Januari – April ini diperkirakan akan mencapai 5,3 juta ton. Puncak panen terjadi pada Maret, mencapai 2,3 juta ton.
Maka dari itu, Amran meminta Bulog untuk melakukan penyerapan secara maksimal, setidaknya sebanyak 500 ribu ton.
"Saya minta tolong ya kepada semua kadis, bulog, dan para pengusaha, bendera kita ini satu. Serap jagung sekarang juga," katanya.
Amran juga memerintahkan semua Kepala Dinas Pertanian Indonesia untuk mengawal jalannya panen raya jagung tahun ini, sehingga ke depan tidak ada lagi kebijakan impor.
Bagi Amran, impor bukan solusi karena saat ini petani mengharapkan kepastian dan stabilitas harga.
"Saya perintahkan ke seluruh kadis untuk kawal. Apalagi harga saat ini sedang jatuh. Tolong sayangi petani yang terus berproduksi. Saatnya kita bantu rakyat, dan kita harus bantu petani," ujar Amran.
Baca juga: Panen Jagung di Aceh Besar, Indonesia Berancang-ancang Setop Impor
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, mengatakan bahwa saat ini ada kurang lebih satu juta jagung hasil produksi petani yang mesti diserap secara cepat.
Sentra jagung yang saat ini mesti dipanen berada di sentra Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, NTB, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.
"Semua harus diserap karena ini momentum kita untuk memberi untung kepada petani," kata Suwandi.