Ekonom: Program Subsidi Gas ke Industri Tak Berhasil Ciptakan Produk yang Efisien
Kebijakan HGBT ini seharusnya mampu menurunkan harga pokok produksi (HPP), tetapi dalam praktiknya tidak terjadi penurunan signifikan.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Hal ini mendorong kenaikan aktivitas pembelian dan persediaan inventaris input, meski upaya perekrutan terbatas.
Keseluruhan kepercayaan diri bisnis bertahan positif, sementara tekanan inflasi berkurang pada bulan Januari. PMI Manufaktur Indonesia naik ke posisi 52,9 pada bulan Januari dari 52,2 pada bulan Desember 2023.
Defisit Gas
Kebijakan HGBT yang telah menguras keuangan negara ini terjadi ditengah pasokan gas bumi yang terus menurun di wilayah Sumatera Selatan, Tengah dan Jawa bagian barat.
Ketiga wilayah itu merupakan konsumen gas terbesar yang telah didukung dengan jaringan gas pipa yang cukup matang.
Menteri ESDM Arifin Tasrif bilang saat ini kawasan barat mengalami defisit gas. Hal ini terjadi akibat penurunan pasokan gas dari sejumlah sumur migas, terutama dari blok Corridor, Sumatera Selatan yang dikelola oleh Medco Energi International.
Berdasarkan data kementerian, pada awal tahun 2024, blok Corridor hanya mampu menyalurkan gas sekitar 440 mmscfd kepada PGN yang bertindak selaku penyalur kepada konsumen.
Realisasi penyaluran gas dari blok itu turun drastis mengingat di tahun 2022 dan 2023 masih mampu menyalurkan gas hingga 850 mmscfd.
Untuk mengatasi defisit gas itu, Menteri ESDM mengalokasikan tambahan 11 kargo LNG dari lapangan Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat ke PGN. “Defisit gas itu juga urusan pemerintah, karena permintaan listriknya nambah,” ujar Arifin pekan lalu (8/3/2024).