Soal Divestasi hingga Calon Investor Baru BSI Masih Tunggu Keputusan Erick Thohir
Kementerian BUMN saat ini juga masih mencari alternatif mekanisme kepemilikan saham BSI bagi para calon investor.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mengkaji terkait sejumlah calon investor yang akan masuk ke dalam PT Bank Syariah Indonesia Tbk alias BSI.
Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN, Bin Nahadi juga mengatakan, Kementerian BUMN saat ini juga masih mencari alternatif mekanisme kepemilikan saham BSI bagi para calon investor.
Adapun, keputusan final berada di tangan Kementerian BUMN, dalam hal ini Menteri Erick Thohir.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Ramadhan-Idulfitri, BSI Siapkan Uang Tunai di ATM hingga Kantor Cabang Rp45 Triliun
"Unlock value BSI, segala sesuatunya masih dikaji dengan beberapa alternatif dan opsi, mungkin pernah disampaikan juga oleh pimpinan kami (Erick Thohir)," ungkap Bin Nahadi saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/3/2024).
"Sampai sekarang, proses pengkajian masih berlangsung, keputusan finalnya juga belum. Nanti kalau segala sesuatunya sudah clear akan disampaikan," sambungnya.
Diketahui, perkembangan divestasi saham BSI yang dimiliki PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) masih terus berjalan.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir pernah menggelar roadshow untuk mencari investor strategis BSI.
Salah satunya, mencari investor ke negara-negara Timur seperti Uni Emirate Arab, Qatar dan Saudi Arabia.
Ia mengungkapkan, dalam roadshow trsebut calon investor strategis BSI menginginkan porsi kepemilikan saham sebesar 15-20 persen.
"Memang dalam roadshow ini, mereka ingin masuk kalau bisa lebih dari 10 persen, enggak seperti yang kita tawarkan hanya 10-11 persen, Kalau bisa 15-20 persen, jadi strategi partner," ujarnya seperti dikutip Kompas.
Maka, kata Erick, para pemegang saham BSI sedang berdiskusi terkait penawaran calon investor strategis.
Ia bilang, ingin BSI bisa mendapatkan investor dengan prospek yang sangat baik, sehingga bisa mendorong pengembangan bank syariah berpelat merah tersebut.
Selain itu, masuknya investor yang tepat akan sekaligus menjadi angin segar bagi investor BSI saat ini.
"Kalau jadi, bagus mereka yang sempat investasi. Dulu ragu-ragu loh. Nah karena itu, kami juga mendorong agar persaingan di industri bank syariah bisa lebih sehat," kata Erick.
Adapun saat ini komposisi kepemilikan saham BSI mencakup Bank Mandiri sebesar 51,47 persen yang merupakan pemegang saham pengendali, lalu BNI sebesar 23,24 persen, BRI sebesar 15,38 persen, serta masyarakat sebesar 9,87 persen.