Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Diharapkan Rampung Dalam Waktu Dekat
Kemendag berharap migrasi TikTok Shop ke Tokopedia dapat rampung dalam waktu dekat.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berharap migrasi TikTok Shop ke Tokopedia dapat rampung dalam waktu dekat.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan, migrasi yang tengah berjalan ini akan rampung sebelum tenggat waktu yang diberikan pemerintah.
Adapun pemerintah tengah memantau kolaborasi antara TikTok dan Tokopedia selama empat bulan, terhitung sejak TikTok Shop kembali beroperasi lagi pada pertengahan Desember 2023. Salah satu hal yang dipantau adalah proses migrasinya.
"Mudah-mudahan selesai dalam waktu dekat. Pokoknya sebelum tenggat waktu," kata Isy kepada wartawan di Bogor, Senin (18/3/2024).
Ia menjelaskan, saat ini proses migrasi sudah hampir 90 persen rampung. Migrasi ini juga dibagi menjadi tiga kategori. Ada kategori yang sudah rampung, ada juga yang belum.
"Ada tiga kategori. Mulai dari payment-nya, user and data, operational merchant. Kalau operational merchant sudah 100 persen, yang belum selesai itu payment," kata Isy.
Mengenai peluang merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 setelah migrasi ini rampung, Isy memandang pemerintah belum ada rencana sampai ke sana.
Meski demikian, ia memastikan evaluasi Permendag 31/2023 terus dilakukan secara berkala.
Permendag 31/2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik, merupakan peraturan yang salah satu poinnya mengatur keberadaan social commerce seperti TikTok Shop.
Baca juga: Pengamat: Pindah Aplikasi TikTok ke Tokopedia Berisiko Serangan Siber, Metode API Lebih Aman
"Sampai sekarang belum ada rencana revisi, tapi kita kan terus evaluasi secara berkala. Apakah nanti ada revisi atau tidaknya, kan nanti dilakukan setelah dilakukan evaluasi itu. Evaluasi kan antar Kementerian/Lembaga juga," tutur Isy.
"Jadi, setelah evaluasi nanti apakah direvisi atau tidak, kami kan masih melihat sejauh mana," lanjutnya.
Sebelumnya, Isy juga pernah menyinggung soal pihak yang kerap salah paham bahwa TikTok Shop sebagai social commerce masih memfasilitasi transaksi di aplikasi media sosialnya.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Irit Bicara Soal Dugaan Permainan Politik di Balik Migrasi TikTok Shop
Menurut Isy, sudah tidak ada transaksi lagi di TikTok Shop karena dari back end-nya sudah hampir semua ada di Tokopedia. Back end merupakan bagian dari situs web yang tidak dilihat oleh pelanggan.
"Di back end sudah beda. TikTok Shop enggak ada transaksi. Transaksi di Tokopedia. Di back end sudah semua," ujar Isy ketika ditemui di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024).
"Di back end itu tersisa mengenai link untuk invoice. Jadi, invoice itu masih tersisa belum selesai. Ada beberapa belum selesai. Sisa berapa persen itu. Secara global, transaksi itu tidak lagi di TikTok Shop, tapi di Tokopedia," lanjutnya.
Dalam Permendag 31/2023, social commerce seperti TikTok Shop dilarang mengadakan proses transaksi di dalam media sosialnya.
Adapun TikTok Shop kembali beroperasi di Indonesia pada 12 Desember 2023 setelah TikTok mencaplok 75 persen saham PT Tokopedia dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
TikTok menginvestasikan lebih dari 1,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 23 triliun.