Tingkat Inklusi Keuangan Indonesia 2023 Sebesar 88,7 Persen, Menko Airlangga: Lebihi Target
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, tingkat inklusi keuangan Indonesia sepanjang tahun 2023 sebesar 88,7 persen
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, tingkat inklusi keuangan Indonesia sepanjang tahun 2023 sebesar 88,7 persen. Ini lebih besar daripada target sebesar 88 persen.
Hal tersebut disampaikan Menko Airlangga saat Rapat Koordinasi Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) di Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024).
"Persentase dan di tahun 2023 tingkat inklusi keuangan Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, ini lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar 85,1 persen dan ini lebih tinggi daripada target yaitu sebesar 88 persen," kata Airlangga.
Baca juga: Atur Keuangan Selama Ramadan dengan Tips Ala Prita Ghozie
Selain itu, Airlangga mengatakan bahwa ada target lagi yang harus di capai dalam meningkatkan inklusif keuangan sebesar 90 persen.
Hal itu sesuai UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) merupakan upaya pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum melalui reformasi sektor keuangan Indonesia.
"Nah ini amanat undang-undang nomor 4 tentang pengembangan P2SK, kemudian penajaman juga pelaksanaan strategi nasional di bidang keuangan di tahun 2024 beberapa target yang harus dicapai yaitu tingkat inklusif keuangan, ditargetkan sebesar 90 persen," kata Airlangga.
Target untuk kepemilikan akun rekening di tahun 2024 sebesar 80 persen. Airlangga bilang untuk jangka menengah antara 2025 sampai 2029 target pengguna akun naik 1 persen setiap tahun. Sedangkan, target kepemilikan akun di tahun 2025 diperkirakan sebesar 82 persen.
"Jadi di tahun 2025 diharapkan 91 persen, di tahun 2026 92 persen, demikian selanjutnya sampai dengan 2029 sebesar 95 persen," ungkapnya.
"Ini kita naikkan dua persen per tahun sehingga di tahun 2026 sebesar 84 persen, selanjutnya sampai dengan tahun 2029 sebesar 90 persen," sambungnya.