Bank Indonesia Buka Layanan Penukaran Uang Rupiah di Istora Senayan Selama 4 Hari, Cek Jadwalnya
Masyarakat dapat melakukan penukaran uang rupiah di 4.264 titik layanan kantor bank umum yang tersebar di seluruh Indonesia.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia sudah menyiapkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada momen Ramadan dan Idulfitri 2024.
Mengutip website Bank Indonesia, penukaran uang rupiah sudah berlangsung sejak 15 Maret sampai dengan 7 April 2024.
Masyarakat dapat melakukan penukaran uang rupiah di 4.264 titik layanan kantor bank umum yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Layani Penukaran Uang Baru, Bank DKI Siapkan 15 Kantor Cabang, Ini Jadwal dan Lokasinya
Khusus wilayah DKI Jakarta, Bank Indonesia bersama perbankan akan menyediakan layanan penukaran terpadu pada 28 Maret hingga 31 Maret 2024 di Istora Senayan.
Waktu penukaran uang rupiah akan dibuka pukul 10.00 sampai 14.00 WIB.
"Jumlah penukaran uang rupiah maksimal Rp4 juta," tulis keterangan Bank Indonesia, Selasa (26/3/2024).
Adapun paket penukaran uang rupiah terdiri dari beberapa bagian, yakni:
- Pecahan Rp50.000 dengan nominal Rp1.000.000
- Pecahan Rp20.000 dengan nominal Rp1.000.000
- Pecahan Rp10.000 dengan nominal Rp1.000.000
- Pecahan Rp5.000 dengan nominal Rp500.000
- Pecahan Rp2.000 dengan nominal Rp400.000
- Pecahan Rp1.000 dengan nominal Rp100.000
Setelah kegiatan di Istora Senayan, penukaran uang rupiah akan dilaksanakan di Rest Area km 57 mulai 2 April hingga 5 April 2024.
Cek Keaslian Rupiah
Bank Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
Asisten Gubernur Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, Cinta rupiah diwujudkan dengan senantiasa menyayangi rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang rupiah yaitu dilihat, diraba, diterawang (3D), dan merawat rupiah yang dimiliki dengan baik yaitu Jangan dilipat, jangan dicoret, jangan diremas, jangan distapler, dan jangan dibasahi (5J).
Bangga rupiah karena rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa.
"Penggunaan uang rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara," ujar Erwin.
Sementara itu, Paham rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.