Strategi Jitu AKM Orchid Dongkrak Penjualan, Manfaatkan Media Sosial hingga Pembayaran Non Tunai
Kemudahan lain yang dirasakan Rakhi menggunakan QRIS saat pameran adalah tidak perlu menyiapkan uang kembalian kepada pembeli.
Penulis: Imam Saputro
Editor: Sri Juliati
Hal itu diungkapkan oleh Ekonom Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo, Suharno.
“UMKM yang menyediakan QRIS atau EDC memiliki nilai tambah di mata konsumen, karena transaksi jadi modern, lebih aman, dan cepat,” kata Suharno ketika berbincang dengan Tribunnews.com.
QRIS juga membantu agar transaksi terjadi secara cepat dan efisien karena jumlah tagihan dan pembayaran sudah ditentukan, tidak perlu ada selisih kembalian.
“QRIS juga membantu penjual jika nominal harganya tidak bulat, kalau scan kan cepet,tidak perlu menyediakan uang kembalian,” kata Suharno yang menulis buku 91 Tips UMKM Naik Kelas ini.
Selain itu, kata Suharno, transaksi non tunai bisa membuat UMKM mengatur keuangannya menjadi lebih tertata dan terdata.
BRI dukung UMKM naik kelas
Regional CEO RO BRI Yogyakarta, John Sarjono mengatakan BRI mendukung UMKM untuk naik kelas.
Beberapa hal yang dilakukan BRI untuk mendukung UMKM naik kelas adalah mempermudah akses permodalan hingga membantu layanan keuangan digital.
“Kami sangat mendorong UMKM untuk menyedian pembayaran non tunai baik melalui alat transaksi EDC maupun QRIS,” kata John Sarjono melalui keterangan tertulisnya.
Pada lingkup wilayah kelolaan BRI Regional Office Yogyakarta, pada 2022 sejumlah 9.282 merchant telah menggunakan EDC BRI dan 209.285 merchant telah menggunakan alat transaksi QRIS BRI.
Kemudian pada 2023 sejumlah 10.296 merchant telah menggunakan EDC BRI dan 245.053 merchant telah menggunakan alat QRIS.
Di Februari 2024, jumlah UMKM pengguna EDC BRI telah mencapai 11.309 UMKM dan pengguna QRIS sebanyak 264.456 UMKM.
Adapun dari nilai transaksi penggunaan QRIS makin meningkat dari tahun ke tahun.
“ Pada QRIS di 2022 sebesar Rp 315 juta dan ditutup dengan peningkatan hingga Rp1,7 T di Tahun 2023,” kata John Sarjono.(*)