Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Nikmatnya Berbuka Puasa dan Sensasi Goyangan Salat Tarawih di Atas Kapal Laut

KM Gunung Dempo rute Jakarta-Makassar dalam program mudik gratis yang diselenggarakan DJPL Kementerian Perhubungan.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Nikmatnya Berbuka Puasa dan Sensasi Goyangan Salat Tarawih di Atas Kapal Laut
Reynas Abdila/Tribunnews.com
Suasana jemaah kaum muslimin melaksanakan salat tarawih di atas KM Gunung Dempo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjalankan ibadah puasa di atas kapal laut memiliki suasana yang berbeda.

Perjalanan kapal laut antar pulau menempuh waktu yang cukup panjang.

Tribun Network merasakan langsung berpuasa di KM Gunung Dempo rute Jakarta-Makassar dalam program mudik gratis yang diselenggarakan DJPL Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Pernah Ditempatkan di RS Pelni, 163 Mantan Pegawai Pelni Terima Kompensasi dan Pindah Status

Goyangan ombak dan pemandangan lautan menambah serunya menunggu waktu berbuka di atas kapal.

Satu jam menjelang waktu berbuka para penumpang sudah diberikan pengumuman untuk berisiap antre mengambil jatah makanan berbuka.

Setiap tiket penumpang berhak mendapatkan satu paket makanan dengan nutrisi lengkap yakni nasi, ayam woku, sayur, hingga susu.

Berita Rekomendasi

Di bulan ramadan, penumpang juga mendapatkan gorengan dan takjil kolak.

Tiket yang dipegang oleh masing-masing penumpang kemudian di scan barcode oleh juru masak kapal KM Gunung Dempo.

Per Masak I KM Gunung Dempo Chef Supriyatna menuturkan setiap penumpang berhak atas satu porsi makanan saat berbuka puasa.

“Pembagian porsi makanan sudah dibuat merata masing-masing ayam 100 gram, sayur 50 gram,” ucapnya.

Sedangkan untuk penumpang yang tidak berpuasa juga mendapatkan menu yang sama untuk di jam makan malam.

Baca juga: 95 Ribu Tiket Pelni Terjual di Musim Angkutan Lebaran 2024

Begitupun menu makanan sahur diberikan sama untuk jam makan pagi.

“Khusus di bulan puasa menu makanan siang disamakan untuj menu makan pagi jadi kami juru masak membuat menu makanan pagi lebih banyak sekaligus utk makan siang,” imbuh Supriyatna.

Penumpang mengambil jatah makan berbuka puasa di pelayaran KM Gunung Dempo. (Reynas Abdila)
Penumpang mengambil jatah makan berbuka puasa di pelayaran KM Gunung Dempo. (Reynas Abdila) (Reynas Abdila/Tribunnews.com)

Suasana salat tarawih di masjid kapal juga memiliki nuansa yang berbeda karena ada sensansi goyangan ombak.

Jemaah kaum muslimin harus menjaga keseimbangan saat solat tarawih.

Tempat yang terbatas juga membuat salat tarawih dilakukan beberapa sesi secara bergantian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas