Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Riset: 68 Persen Masyarakat Indonesia Ingin Punya Asuransi Keluarga untuk Hindari Risiko Kesehatan

Berdasarkan riset, 56 persen responden Indonesia memilih menabung uang mereka selain untuk simpanan hari tua juga untuk keperluan darurat.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Riset: 68 Persen Masyarakat Indonesia Ingin Punya Asuransi Keluarga untuk Hindari Risiko Kesehatan
VOI
Berdasarkan riset, 68 persen responden masyarakat Indonesia mempertimbangkan memiliki proteksi asuransi untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko kesehatan dan pendapatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah penelitian terbaru dari Prudential yang diterbitkan di akhir tahun 2023 berjudul ‘Empowering Aspirations: Financial Preparedness in Asia’ mendapati temuan bahwa masyarakat di lima negara Asia, yaitu Hongkong, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia, sangat sadar akan pentingnya menabung untuk dana darurat dalam perencanaan masa depan keluarga.

Hal ini tergambarkan dari perilaku penyisihan dana untuk keperluan darurat dan menciptakan ‘jaring pengaman’ untuk kesehatan dan pendapatan keluarga melalui asuransi.

Dana ini penting untuk memastikan kehidupan yang stabil bagi mereka dan keluarga di masa yang akan datang.

Penelitian yang melibatkan 5.000 individu ini mengeksplorasi seberapa besar kesadaran mereka tentang pentingnya memiliki ‘jaring pengaman’ finansial untuk menghadapi risiko kesehatan dan keuangan.

Hasilnya, warga di negara-negara tersebut sangat mengerti pentingnya persiapan finansial untuk hidup menghadapi situasi darurat dan untuk mewujudkan harapan serta cita-cita mereka di masa depan.

Jika dilihat dari hasil penelitian per negara khususnya Indonesia, disebutkan sekitar 68 persen responden menyatakan mereka mempertimbangkan memiliki proteksi untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko kesehatan dan pendapatan.

BERITA TERKAIT

Sebanyak 56 persen responden Indonesia juga menjawab bahwa mereka memilih menabung uang mereka selain untuk simpanan hari tua juga untuk keperluan darurat.

Angka ini bahkan tertinggi jika dibandingkan empat negara lainnya, yang hanya mencapai 49 persen untuk Singapura & Malaysia, 47% untuk Thailand, dan 44% untuk Hong Kong.

Selain itu, 36,4 persen responden Indonesia menjawab bahwa mereka mengutamakan akses kepada pendidikan berkualitas bagi anak-anak mereka sebagai salah satu prioritas tertinggi pengeluaran keluarga.

Hal ini disebabkan meningkatnya pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang mengutamakan pendidikan generasi berikutnya, serta biaya pendidikan yang semakin tinggi dari tahun ke tahun.

Baca juga: Biaya Berobat Semakin Mahal, BCA Life Kenalkan Asuransi Kesehatan Premi Terjangkau

"Hasil penelitian tersebut memberi angin segar serta peluang bagi industri asuransi di Indonesia terutama bagi Prudential Indonesia untuk menghasilkan inovasi produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan, tujuan keuangan, dan tentunya profil risiko nasabah," kata Karin Zulkarnaen, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Jumat, 5 April 2024.

Hal ini mengingat angka penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah, jauh tertinggal dibandingkan Singapura, Malaysia, atau Thailand yang juga menjadi responden dari penelitian yang dilakukan ini.

Dia menambahkan, kondisi ketidakpastian membuat masyarakat sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk menyisihkan dana bagi persiapan menghadapi keadaan darurat. Namun, mungkin belum menemukan produk proteksi yang tepat sesuai tujuan keuangannya.

Baca juga: Produk Asuransi Kesehatan Manulife Naik 19 Persen di Kuartal III

"Di sini Prudential Indonesia berkomitmen untuk mengoptimalkan strategi literasi asuransi yang dilakukan, agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang benar dan komprehensif tentang pentingnya proteksi asuransi," kata dia.

Hal menarik lainnya dari hasil penelitian ini adalah dari sisi usia, yang menunjukkan bahwa sebanyak 74% responden millennial dari kelima negara memiliki kesadaran untuk menyisihkan uang guna menghadapi situasi darurat dan tidak sepenuhnya bergantung pada dana pensiun.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan generasi Z sebanyak 49%, generasi X sebanyak 62%, dan generasi baby boomers sebanyak 49%. Meskipun demikian, sebanyak 58,45% responden dari kelompok usia generasi Z masih menyatakan bahwa mereka ingin menghabiskan uang mereka untuk gaya hidup.

Selain tingginya kesadaran untuk memiliki tabungan dalam menghadapi masa depan yang lebih baik, penelitian ini juga memperlihatkan tingginya kesadaran pentingnya asuransi dalam menyediakan jaring pengaman keuangan.

Dari seluruh responden di kelima negara, hampir 80% menyatakan telah memiliki asuransi kesehatan, sementara 46% memiliki asuransi perlindungan penghasilan, yang menekankan peran penting asuransi dalam melindungi individu dan keluarga dari berbagai keadaan tidak terduga.

Termasuk 68% responden dari Indonesia yang mempertimbangkan memiliki proteksi untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko kesehatan maupun pendapatan.

Terkait ini, Prudential merilis Asuransi Jiwa PRUFuture, dengan masa perlindungan panjang hingga Tertanggung berusia 120 tahun untuk berbagai kalangan.

“Melalui penelitian ini kami melihat adanya kesadaran tinggi dari masyarakat untuk memiliki asuransi bukan hanya sekadar investasi, namun juga sebagai jaring pengaman untuk melindungi masa depan yang lebih baik," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas