Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Imbas Konflik Iran-Israel, Pemerintah Bakal Revisi Anggaran Subsidi BBM

Anggaran subsidi BBM akan dievaluasi satu atau dua bulan ke depan melihat tingkat eskalasi yang berefek pada harga minyak dunia.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Imbas Konflik Iran-Israel, Pemerintah Bakal Revisi Anggaran Subsidi BBM
Hendra Gunawan/Tribunnews.com
Pengisian BBM subsidi di SPBU di Tegal. Anggaran subsidi BBM akan dievaluasi satu atau dua bulan ke depan melihat tingkat eskalasi yang berefek pada harga minyak dunia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan mengalibrasi anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) akibat memanasnya tensi geopolitik Iran -Israel.

Konflik kedua negara Timur Tengah itu berimbas terhadap gejolak harga minyak dunia.

"Kita dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam negeri terutama tertentu terkait dengan subsidi,” kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Baca juga: Pemerintah Janji Tak Naikkan Harga BBM Hingga Juni 2024, Bagaimana Setelah Itu? Ini Kata Airlangga

“Pemerintah mengalibrasi lagi anggaran yang digunakan dan tentunya berharap bahwa di tahun ini kita bisa menjaga pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

Airlangga menambahkan anggaran subsidi BBM akan dievaluasi satu atau dua bulan ke depan melihat tingkat eskalasi yang berefek pada harga minyak dunia.

"Jadi kalau tidak ada eskalasi kita harap harga minyak bisa flatten, kalau ada eskalasi tentu berbeda," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja dengan adanya global shock.

Menko Airlangga memastikan pemerintah akan berupaya menjaga tingkat inflasi hingga tingkat suku bunga.

Selain itu interest rate global perlu dicermati, harga minyak terus melambung, dan juga harga logistik yang kian tinggi.

"Kita melihat Amerika pertumbuhan ekonomi baik, kemudian inflasi relatif sudah lebih baik walaupun tidak serendah yang diprediksi sehingga banyak termasuk World Bank memperkirakan dolas AS bakal higher for longer," kata Airlangga.

Pemerontah pun akan melakukan reformasi struktural untuk menjaga perekonomian tetap stabil.

Seperti diketahui, konflik geopolitik Iran dengan Israel pada akhir pekan kemarin memberi dampak terhadap kondisi perekonomian global dan berefek pada harga minyak dunia.

Harga minyak mentah global masih berfluktuasi pada Senin 15 April 2024, harga minyak mentah jenis Brent melemah 0,18 persen (dtd) ke level 90,29 dolar AS per barel.

Angka itu jauh lebih tinggi jika dibandingkan posisi 1 Januari 2024 sebesar 77,4 dolar AS per barel, dan minyak mentah jenis WTI turun 0,28 persen ke level 85,42 dolar AS per barel, lebih tinggi dibandingkan posisi 1 Januari 2024 sebesar 71,65 dolar AS per barel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas