SPBU Shell Hengkang dari Kota Medan, Ini Penjelasan Manajemen
Maret 2024, Shell memulai pembangunan Pabrik Manufaktur Gemuk atau Grease Manufacturing Plant di Marunda dengan kapasitas total mencapai 12 kiloton.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Shell Indonesia memastikan untuk menutup, alias tidak lagi mengoperasikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Medan, Sumatera Utara, pada tahun ini.
Diketahui, perusahaan dengan logo dominan warna kuning ini memiliki 9 SPBU di wilayah tersebut.
Manajemen mengungkapkan, alasan ditutupnya operasional SPBU yang dimaksud merupakan bagian dari strategi bisnis Shell.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea dalam pernyataannya, Kamis (18/4/2024).
Baca juga: Harga BBM Nonsubsidi Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Turun di Masa Mudik Lebaran 2024, Ini Rinciannya
"Sejalan dengan strategi Shell secara global untuk menciptakan nilai lebih dengan emisi yang lebih rendah melalui pengembangan solusi energi rendah karbon dan berfokus pada disiplin, penyederhanaan serta kinerja bisnis, Shell akan menghentikan kegiatan operasi 9 SPBU di Medan, Sumatra Utara, tahun ini," ungkap Susi.
Dalam kesempatan tersebut ia juga mengatakan, Indonesia merupakan pasar pertumbuhan utama untuk bisnis pelumas Shell.
Di sektor pelumas, pada Maret 2024, Shell memulai pembangunan Pabrik Manufaktur Gemuk atau Grease Manufacturing Plant di Marunda dengan kapasitas total mencapai 12 kiloton per tahun.
Pada November 2022, Shell menggandakan kapasitas pabrik pelumas Shell di Marunda (Lubricants Oil Blending Plant) menjadi 300 juta liter per tahun.
Pada November 2022, Shell mengakuisisi EcoOils yang memiliki dua fasilitas pengolahan di Indonesia.
"Akuisisi ini menambah portfolio bisnis bahan bakar rendah rarbon (low-carbon fuels) Shell di kawasan Asia," pungkasnya.