Wamendag Jerry Percaya Diri Neraca Perdagangan RI Bakal Surplus Meski Ada Konflik Iran-Israel
Pemerintah tetap waspada dalam kondisi geopolitik yang terjadi bukan hanya di Iran dan Israel juga yang terjadi di Rusia dan Ukraina.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga berpendapat, kinerja neraca perdagangan Indonesia akan tetap baik meski ditengah adanya konflik Timur Tengah yaitu Iran dan Israel.
Menurut Jerry, neraca perdagangan Indonesia telah teruji baik dengan mencatatkan surplus selama 48 bulan berturut-turut meskipun adanya gempuran pandemi Covid-19.
"Daya yakin dan percaya, seperti yang saya sampaikan selalu bahwa kita akan tetap surplus. Karena kita sudah teruji 48 bulan berturut-turut lebih kita selalu surplus," ujar Jerry kepada wartawan di Gedung Kemenko Perekonomian, Kamis (18/4/2024) malam.
Baca juga: Tekan Dampak Konflik Iran-Israel, Indonesia Cari Alternatif Negara untuk Impor Bahan Pangan
Meski demikian, Jerry menyebut bahwa pemerintah tetap waspada dalam kondisi geopolitik yang terjadi bukan hanya di Iran dan Israel juga yang terjadi di Rusia dan Ukraina.
Di satu sisi, Jerry pun mengaku bahwa adanya konflik tersebut akan berdampak pada komoditas, suplai chain hingga distribusi logistik. Untuk itu, pemerintah akan memastikan bahwa hal tersebut bisa ditangani dengan baik.
"Intinya kita dalam situasi geopolitik yang mungkin sedang dinamis ya kita tetap waspada ya. Artinya kita tetap memastikan apa yang kita lakukan selama ini tentu dalam kondisi yang kondusif dan tentu hubungan-hubungan dagang yang selama ini ada kita lakukan, tetap kita lakukan," jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perekonomian menyatakan bahwa konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel memicu ketegangan regional hingga tingkat global. Eskalasi konflik tersebut juga akan berdampak pada perekonomian global dan meningkatkan risiko makroekonomi bagi perekonomian Indonesia.
Konflik di Timur Tengah saat ini semakin memanas dengan serangan ratusan drone Iran ke Israel pada Minggu (14/4) sebagai bentuk balasan atas serangan Israel yang telah menghancurkan gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024 lalu.
Menko Airlangga menyampaikan bahwa konflik tersebut juga akan menimbulkan gangguan pada rantai pasokan melalui Terusan Suez yang akan berdampak langsung setidaknya pada kenaikan biaya kargo. Produk yang terganggu antara lain gandum, minyak, dan komponen alat-alat produksi dari Eropa.
Meski begitu, jika dilihat secara fundamental perekonomian Indonesia relatif masih cukup kuat, Pertumbuhan ekonomi masih terjaga di atas 5 persen dengan inflasi yang terkendali. Sampai dengan Februari 2024, neraca perdagangan Indonesia juga masih mengalami surplus, dan menopang Cadangan Devisa yang pada posisi terakhir di Maret 2024 tercatat masih kuat.
"Pastinya Pemerintah tidak tinggal diam, kita akan siapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memastikan agar perekonomian nasional tidak terdampak lebih jauh. Tentunya tingkat kepercayaan pasar kepada kemampuan perekonomian nasional untuk merespons dampak eskalasi konflik mesti kita jaga," tegas Menko Airlangga.