Said Didu Geram, Erick Thohir Tawarkan 13 Aset BUMN Sekitar Monas ke Hong Kong
Saat ini hanya Indosat saja satu-satunya perusahaan swasta yang boleh berdiri di area ring 1.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN era 2005-2010 Muhammad Said Didu geram langkah Menteri BUMN Erick Tohir yang hendak menawarkan sejumlah aset BUMN di sekitar kawasan Monas kepada investor Hong Kong.
“Coba bayangkan, Menteri Erick Thohir sudah menyatakan aset BUMN disekitar Monas akan ditawarkan ke Hong Kong,” ucap Said dalam orasinya menolak Pemilu curang di bundaran patung kuda, Jakarta, Senin (22/4/2024).
Dia menuturkan pada saat menjabat di masa lalu, pihaknya berjuang membeli aset BUMN di sekitar Monas karena tidak ingin ada swasta yang menjalankan aktivitas bisnis di kawasan tersebut.
Saat itu di kawasan Monas hanya berdiri gedung-gedung pemerintahan dan BUMN. Said yang berorasi tepat di depan gedung PT Indosat, menyebut hanya Indosat saja satu-satunya perusahaan swasta yang berdiri di area ring 1.
Indosat yang saat itu berstatus sebagai perusahaan BUMN dijual Pemerintah melalui keputusan Menteri BUMN Laksaman Sukardi di masa pemerintahan Megawati.
“Karena Indosat dulunya adalah BUMN, aturannya memang kawasan ini diperuntukkan gedung milik pemerintah,” ungkapnya.
Dia menyebut dulu kala anak Presiden RI ke-2 Soeharto, Tommy Soeharto membeli kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui perusahaannya PT Humpuss Maritim Internasional yang kemudian diusir.
“Eh ini Erick Thohir mau menjual aset BUMN ke swasta,” imbuhnya.
Said menambahkan tidak lama lagi gedung-gedung tinggi di sekitar Monas akan dimiliki konglomerat.
Baca juga: DPD RI Pertanyakan Alasan Monas dan GBK Tak Diserahkan ke Pemerintah DKJ
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan aset-aset BUMN di DKI Jakarta ditawarkan pengelolannya ke investor Hong Kong setelah pusat pemerintahan dipindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Setidaknya ada 13 aset milik BUMN yang tersebar di sekitaran Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat yang ditawarkan ke asing.
"Kalau nanti pemerintahan ini pindah, gedung-gedung ini akan terabaikan. Contoh, Pertamina sudah punya gedung, tetapi gedung lama Pertamina kosong sekarang.Itu sayang kalau tidak di-value creation," kata Erick kepada wartawan di Jakarta, dikutip Senin (22/4/2024).
Erick Thohir mengatakan, hal ini merupakan wujud dari property fund yang sedang dia garap.
Baca juga: Aset BUMN Pailit Harus Dilelang, Bagaimana Kalau Nggak Laku?
Dia menjelaskan pengelola aset BUMN akan ditangani oleh PT Danareksa. Investor yang dibidik merupakan pelaku bisnis properti dalam lawatannya ke Hong Kong beberapa waktu lalu.
"Makanya kemarin kita roadshow dengan para potensi pemain property yang mau juga melihat ini sebagai opportunity," ucapnya.
Menteri Erick mengaku sudah ada pihak yang berminat untuk mengelola aset BUMN tadi meski belum mau diungkap.
"Saya tidak boleh ngomong siapa, karena belum ada black and white, kita pun tentu harus mendorong tadi yang namanya value creation baru, di mana aset-aset BUMN yang belum maksimal ya itu harus kita upgrading atau beri kesempatan," urainya.