Bidik Investasi Sektor Perikanan Rp12 Triliun, Menteri KKP Janjikan Permudah Perizinan
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membidik nilai investasi perikanan nasional dapat terealisasi Rp12,07 triliun pada 2024.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono membidik nilai investasi perikanan nasional dapat terealisasi Rp12,07 triliun pada 2024.
Hal ini diungkapkan Menteri Trenggono saat menghadiri Indonesia Aquaculture Business Forum (IABF) 2024 di Jakarta, untuk mempromosikan potensi perikanan budidaya kepada pelaku usaha dari dalam dan luar negeri.
"Ini kali kedua KKP menggelar forum bisnis skala besar di tahun 2024 untuk menggeliatkan investasi di sektor perikanan, di mana sebelumnya menyelenggarakan Indonesia Marine and Fisheries Business Forum (IMFBF) pada awal Februari lalu.
Baca juga: Ogah Punya PR Tak Rampung, Bahlil Bakal Kembali Rayu Foxconn Investasi di Indonesia
"Ini adalah bagian dari roadshow KKP untuk implementasi roadmap ekonomi biru, khususnya di bidang perikanan budidaya," ungkap Sakti Wahyu Trenggono di Jakarta, Senin (29/4/2024).
Menteri Trenggono memaparkan, kegiatan ini bertujuan meyakinkan investor dari dalam dan luar negeri untuk terjun ke bidang budidaya perikanan di Indonesia.
Pemerintah Indonesia berkomitmen memberikan kemudahan perizinan, insentif, keamanan dan kestabilan iklim politik, konektivitas, dan sumber daya manusia terampil sebagai tenaga kerja.
Selain itu, KKP telah memplot lima komoditas unggulan yang akan ditingkatkan produksinya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor.
Kelimanya yakni udang, rumput laut, kepiting, lobster, dan nila salin.
KKP juga memiliki strategi utama dalam mengakselerasi pengembangan perikanan budi daya di Indonesia, yakni melalui modelling budi daya berbasis kawasan seperti yang sudah dibangun di Kebumen (udang), Karawang (nila salin), dan Wakatobi (rumput laut).
Kemudian melakukan revitalisasi tambak dan membangun kampung perikanan budi daya untuk pemenuhan konsumsi domestik.
Sedangkan untuk mendukung implementasi pembangunan perikanan budi daya yang berkelanjutan, KKP sedang membangun Ocean Big Data dan Ocean Accounting yang didukung dengan pemanfaatan satelit, artificial intelligent, IoT serta teknologi digital.
Baca juga: Realisasi Investasi Kuartal I 2024 Capai Rp401,5 Triliun
"Aquaculture ini berbeda dengan komoditas tambang atau telekomunikasi ya, yang minat investasinya tinggi sekali. Kalau di aquaculture ini kita perlu meyakinkan dulu, kita buat modelnya. Investasi yang menunjukkan minat ada Vietnam, dan China," bebernya.
Gelaran IABF 2024 dengan tema Sustainable Aquaculture For Food Security and Economic Growth tersebut dihadiri lebih dari 300 tamu undangan yang berasal dari kalangan pelaku usaha dari dalam dan luar negeri, asosiasi, hingga akademisi.
Selain mengulas peluang investasi di sektor kelautan dan perikanan, kegiatan IABF juga diisi dengan penandatangan perjanjian kerjasama antara KKP dengan sejumlah stakeholder, serta kerjasama antar-stakeholder.