Hal inilah yang membuat Tian merasa senang karena tak perlu membawa uang tunai.

Pemilik usaha juga tidak perlu repot lagi mencari uang kembalian.

Demikian karena nominal pembayaran pas alias sesuai dengan jumlahnya.

Bagi Tian, QRIS menyuguhkan fitur lebih aman bertransaksi.

Pada dasarnya, prinsip pembayaran melalui pemindaian kode QR mirip dengan transfer saldo antar rekening.

Apabila terjadi transaksi yang mencurigakan, pelanggan dapat dengan mudah melaporkannya kepada penyedia jasa, karena semua transaksi tercatat dan dapat dilacak.

"Nah kalau setiap transaksi biasanya membutuhkan PIN atau kode khusus untuk persetujuan. Ini bukti keamanan QRIS untuk transaksi," bebernya. 

Metode pembayaran QRIS juga membantu mencegah transaksi dengan uang palsu.

Tidak ada uang fisik yang digunakan saat melakukan pembayaran dengan QRIS.

Semua pembayaran dilakukan secara digital melalui aplikasi atau dari dompet digital.

Hal ini mengurangi risiko menerima uang palsu atau tertipu dengan uang palsu dan sangat menutup celah untuk para pelaku penyebar uang palsu untuk menyebarkan uang palsu.

QRIS mendukung keamanan transaksi dengan adanya mekanisme verifikasi dan otorisasi yang diperlukan untuk menyelesaikan pembayaran.

Berkat ini, pemilik usaha dan pelanggan dapat melakukan transaksi dengan lebih aman dan terhindar dari penipuan.

Ekonom Tentang QRIS

Ekonom dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Mulyanto, memberikan pandangan mengenai perkembangaan merchant dengan pelaku ekonomi di Kota Solo dewasa ini.