Emiten Makanan Ringan GOOD Siap Tebar Dividen Tunai Rp331,92 Miliar
Dividen akan dibagikan secara tunai pada tanggal 21 Mei 2024 kepada seluruh pemegang saham yang terdaftar.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten makanan ringan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) membukukan laba bersih sebesar Rp580,41 miliar sepanjang 2023 atau naik sebesar 36,5 persen dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil RUPST, sebesar Rp9 per saham atau sekitar Rp331,92 miliar atau sekitar 57,19 persen dari laba tahun buku 2023 ditetapkan sebagai dividen tunai.
Dividen akan dibagikan secara tunai pada tanggal 21 Mei 2024 kepada seluruh pemegang saham yang terdaftar.
Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja mengatakan pembagian dividen ini tentunya telah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis Garudafood serta antisipasi risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Baca juga: RUPST MPX Logistics Setujui Pembagian Dividen dan Penambahan Komisaris
Dia menyebut laba bersih ditopang oleh beberapa faktor di antaranya pengelolaan biaya operasional dengan sangat baik, seperti biaya bahan baku produksi, bahan kemas serta biaya logistik.
“Kami telah menghitung dengan saksama atas peluang usaha yang dapat dijalankan secara berkelanjutan dan Garudafood berkeyakinan mampu memanfaatkan peluang yang ada, guna memberikan nilai tambah kepada pemegang saham,” ungkap Hardianto dalam RUPST di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
“Dengan studi kelaikan yang telah dilakukan, kami optimis bahwa penambahan kegiatan usaha ke sektor industri makanan bayi dapat meningkatkan peluang usaha serta pendapatan dan laba ke depan,” tambahnya.
Selama tahun 2023, GOOD telah menjalankan rencana kerja dan inisiatif strategis dalam mengembangkan usaha. Hasilnya tercermin dalam kinerja operasional dan keuangan yang terus tumbuh positif dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno menyatakan volatilitas harga bahan baku dan energi yang dipengaruhi kondisi geopolitik global dan perubahan iklim secara ekstrim menjadi sebuah tantangan.
“Kami berkomitmen untuk menargetkan peningkatan nilai Perusahaan baik dari sisi penjualan maupun peningkatan laba bersih pada penghujung tahun 2024 melalui berbagai strategi dan upaya seperti fokus pada ekspansi saluran distribusi, pengembangan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, digitalisasi logistik, dan peningkatan layanan di sektor jasa makanan,” ujar Paulus.
Adapun pada RUPSLB membahas sejumlah agenda, seperti penambahan kegiatan usaha yaitu Industri Makanan Bayi, penambahan kegiatan usaha utama entitas anak usaha Garudafood yaitu PT Sinarniaga Sejahtera (SNS) dalam bidang usaha Perdagangan Besar Obat Tradisional (PBOT) untuk Manusia dan Perdagangan Besar Obat Farmasi (PBOF) untuk Manusia, serta pembelian kembali saham Garudafood yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp20 miliar.