IHSG dan Rupiah Kompak Menguat Setelah Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2024
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,02 persen (1,16 poin) ke level 7.135 pada perdagangan, Senin (6/5/2024).
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,02 persen (1,16 poin) ke level 7.135 pada perdagangan, Senin (6/5/2024).
Total volume 21,3 miliar saham yang diperdagangkan hari dengan nilai mencapai Rp11,4 triliun.
Sebanyak 309 saham menguat, 261 saham melemah dan 209 saham stagnan.
Indeks LQ45 menguat 0,33 persen ke 906,294, indeks JII terkoreksi 0,05 persen ke 523,145 dan indeks IDX30 menguat 0,23 persen ke 458,963.
Baca juga: Pagi Ini Rupiah Spot Menguat ke Level Rp15.985 Per Dolar AS
Adapun indeks sektoral mayoritas menguat yakni energi 1,04 persen, barang baku 1,43 persen, non siklikal 0,65 persen, siklikal 0,28 persen, keuangan 0,23 persen, properti 2,67 persen, teknologi 1,54 persen serta transportasi 0,83 persen.
Sementara sektor yang melemah di tengah penguatan IHSG ialah industri 1,78 persen, kesehatan 0,39 persen, dan infrastruktur 0,3 persen.
Rupiah spot terhadap dolar AS ditutup menguat 0,36 persen ke level Rp 16.026 di akhir perdagangan Senin (6/5/202).
Mata uang garuda mencatat penguatan terbesar terhadap the greenback.
Won Korea menguat 0,29 persen, pesso Filipina menguat 0,24 persen dan dolar Taiwan yang menguat 0,01 persen.
Mayoritas mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS antara lin Yen Jepang melemah 0,51 persen, dolar Singapura melemah 0,19 persen, baht Thailand melemah 0,10 persen, dolar Hong Kong melemah 0,06 persen, ringgit Malaysia melemah 0,06 persen, dan rupee India melemah 0,05 persen terhadap dolar AS.
Penguatan IHSG dan Rupiah terjadi setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,11 persen secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal I 2024.
Baca juga: Indonesia Perlu Waspadai Keluarnya Arus Modal Asing karena Tren Pelemahan Rupiah
Namun menurun 0,83 persen jika dibandingkan dengan kuartal IV 2023.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, hal tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.288,3 triliun dan PDB atas dasar harga konstan Rp 3.112,9 triliun.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2024 bila dibandingkan dengan triwulan I 2023 atau secara YoY tumbuh sebesar 5,11 persen," kata dalam Rilis BPS, Senin (6/5/2024).
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia