Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Great Eastern Life Indonesia memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence of Investment (AIOI) untuk mengoptimalkan portofolio investasi nasabah yang ingin mendapatkan hasil yang optimal dengan tingkat risiko tinggi untuk investasi jangka panjang.

Pengunaan AIOI bermanfaat untuk mengindentifikasi pola saham yang bergerak lebih tinggi selama dalam periode tertentu dan mampu untuk mengoptimalkan portfolio investasi milik nasabah GreatLink SustAInability Equity Fund.

"Penggunaan teknologi AI yang kami sempurnakan akan memberikan rekomendasi portofolio saham, memastikan kesesuaiannya dengan strategi dan tujuan awal investasi nasabah dan memaksimalkan risk return pada dana investasi," kata Nina Ong, Presiden Direktur Great Eastern Life Indonesia kepada wartawan belum lama ini.

Baca juga: Selama 2023, Great Eastern Life Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp208 Miliar

Dikatakan Nina Ong, tidak hanya memanfaatkan teknologi AIOI, dana investasi digunakan untuk transaksi saham-saham unggulan berindeks ESG dan menjadi bukti kepeduliannya terhadap lingkungan sosial dengan menerapkan ESG.

"Saham-saham tersebut tergolong ke dalam indeks ESG Leaders pada IDX—indeks saham yang terdiri dari perusahaan dengan praktik ESG terbaik di Indonesia," kata Nina Ong.

Dana nasabah, kata dia sebagian besar pada instrumen ekuitas dengan alokasi min. 80 persen pada Efek Ekuitas dan maks. 20 persen pada Pasar Uang.

Baca juga: Great Eastern Life Indonesia Gelar Kompetisi Konten untuk Sandwich Generation

Dari sisi profil risiko nasabah, selain untuk nasabah yang ingin berinvestasi pada saham berindeks ESG Leaders IDX, GreatLink SustAInability Equity Fund dirancang untuk nasabah produk Unit Link dengan profil risiko agresif yang memiliki tujuan jangka panjang.

Selain meluncurkan pilihan dana investasi baru GreatLink SustAInability Equity Fund, Great Eastern Life Indonesia juga melakukan perubahan strategi alokasi investasi pada GreatLink Balanced Fund, salah satu pilihan dana investasi yang telah ada sebelumnya.

Perubahan strategi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pasar keuangan dan proyeksi ke depan. Penempatan investasi GreatLink Balanced Fund kini difokuskan pada instrumen pendapatan tetap seperti Obligasi dan Pasar Uang untuk menjaga nilai pokok investasi nasabah.

Bursa Efek Indonesia (BEI) itu sendiri telah meluncurkan indeks saham berbasis aturan ESG yang bernama IDX ESG Leaders pada 14 Desember 2022. Indeks tersebut mengukur kinerja perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menerapkan praktik ESG atau yang disebut dengan perusahaan berisiko ESG rendah.

Filter utama daftar emiten yang masuk ke dalam Indeks IDX ESG Leaders ialah perusahaan-perusahaan yang memiliki skor risiko rendah atau rating ESG dari Sustainalytics .

Per November 2023, Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam acara Mandiri Sustainability Forum pada Kamis, 7 Desember 2023, mengungkapkan bahwa sebanyak 44 persen perusahaan emiten di BEI dengan risiko ESG rendah mengalami apresiasi harga saham yang lebih tinggi dibandingkan emiten lainnya.

Daftar perusahaan emiten dengan risiko ESG rendah tersebut memiliki kinerja keuangan positif yang ditandai dengan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan ESG bukan hanya tentang mewujudkan tanggung jawab sosial, tetapi juga bisa berkontribusi pada profitabilitas perusahaan.