Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri Perdagangan Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Indonesia memiliki sumber daya mineral cukup besar yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan kendaraan listrik

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Menteri Perdagangan Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia
HandOut/IST
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan usai melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Parlemen untuk Urusan Luar Negeri Jepang, Komura Masahiro di forum APEC 2024, Peru, Jumat (17/5/2024). 

Menteri Perdagangan Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Muhammad Zulfikar/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri kendaraan listrik di Tanah Air berpotensi mengalami pertumbuhan yang pesat.

Pasalnya, Indonesia memiliki sumber daya mineral cukup besar yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan kendaraan listrik domestik hingga global.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, saat ini, pemerintah tengah melakukan berbagai upaya agar potensi tersebut bisa dimaksimalkan.

Menurutnya, salah satu caranya memperkuat kerja sama dengan sejumlah negara produsen kendaraan roda empat, salah satunya Japang. 

“Indonesia mengundang Jepang untuk meningkatkan kerja sama industri otomotif mobil listrik di Indonesia,” kata Zulhas usai melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Parlemen untuk Urusan Luar Negeri Jepang, Komura Masahiro di forum APEC 2024, Peru, Jumat (17/5/2024).

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut Ia mengatakan pertemuan bilateral yang dilakukan bukan hanya bersama Jepang saja. Namun RI juga gencar melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara untuk memperkuat kerja sama di sejumlah sektor. 

Apalagi APEC merupakan forum kerja sama regional 21 ekonomi di lingkaran samudera pasifik. Secara umum, diskusi APEC membahas upaya Fasilitasi Perdagangan guna mewujudkan perdagangan yang liberal, inklusif dan berkelanjutan.

Kerja sama APEC menghasilkan keputusan-keputusan yang bersifat sukarela dan tidak mengikat (non-binding). Namun, seringkali bersifat politis.

Adapun anggota ekonomi APEC terdiri dari Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Kanada, Chili, RRT, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, PNG, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.

“Kegiatan utama APEC meliputi kerja sama perdagangan, investasi, serta kerja sama ekonomi lainnya untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan di Kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas