Enam Pilihan Investasi Persiapan Memasuki Masa Pensiun, Mulai Emas Hingga Bitcoin
Kar Yong Ang membagi enam pilihan investasi yang bisa digunakan sebagai persiapan memasuki masa pensiun.
Penulis: willy Widianto
Editor: Choirul Arifin
4. Saham dan Indeks Saham
Indeks pasar saham merupakan ekuitas dari beberapa perusahaan yang serupa atau perusahaan yang memenuhi serangkaian kriteria yang telah ditentukan.
Untuk investasi jangka panjang, saham dan indeks saham telah terbukti sebagai sumber vital untuk keuntungan tahunan. Namun, butuh level pengetahuan yang cukup tinggi untuk sukses menjadi investor saham.
"Risikonya yang besar juga menjadikan pilihan ini sulit bagi investor ritel untuk memperoleh penghasilan tambahan dan mengumpulkan dana pensiun," ujarnya.
5. Energi Berjangka
Kontrak berjangka adalah instrumen keuangan yang memfasilitasi kesepakatan pembeli dan penjual untuk menyerahkan suatu aset dan membayarnya dengan harga tetap di kemudian hari.
Aset yang dibeli atau dijual biasanya merupakan komoditas atau instrumen finansial.
Baca juga: Raditya Dika: Hilangkan Ketakutan Investasi Saham dengan Tingkatkan Pengetahuan
Pasar berjangka menarik minat investor karena likuiditasnya tinggi, jadwal trading yang hampir 24 jam sehari, dan peluang diversifikasi portofolio yang hampir tidak terbatas.
"Di sisi lain, berbagai risiko yang terlibat dalam trading berjangka, termasuk risiko leverage yang berlebihan, likuiditas yang tidak mencukupi, dan kenaikan suku bunga yang mengakibatkan penurunan harga sekuritas yang dimiliki, menjadikan kontrak berjangka sebagai pilihan investasi yang sangat menuntut," ujar Kar Yong Ang.
6. Reksa Dana
Reksa dana mengumpulkan uang dari banyak investor untuk selanjutnya diinvestasikan ke berbagai sekuritas, termasuk saham, obligasi, dan aset lainnya.
Portofolio reksa dana biasanya terdiversifikasi di banyak pasar dan industri, tetapi pilihan investasi ini masih mengandung beberapa risiko, termasuk keputusan yang buruk di pihak pengelola dana.
Kadang-kadang, reksa dana adalah pilihan investasi yang mahal, karena beberapa dana menentukan pembelian minimal seharga puluhan juta rupiah.
Hasilnya juga agak lambat diterima karena keuntungan dihasilkan dari penjualan aset dan pembagian dividen setelah periode waktu yang panjang.
"Karena Anda mendelegasikan keputusan finansial kepada pengelola dana, level kontrol atas investasi tipe ini biasanya rendah."