Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menkeu: APBN Pemerintahan Prabowo-Gibran Defisit 2,45-2,82 Persen dari PDB

Sri Mulyani berujar, upaya untuk menutup defisit tersebut, pemerintah akan mendorong pembiayaan yang inovatif, prudent, dan sustainable.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menkeu: APBN Pemerintahan Prabowo-Gibran Defisit 2,45-2,82 Persen dari PDB
Instagram/smindrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan, APBN 2025 di mana pemerintah Presiden terpilih yakni Prabowo Subianto menjabat dirancang untuk defisit di kisaran 2,45 - 2,82 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Disampaikan Sri Mulyani saat menyampaikan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) untuk tahun anggaran 2025 di rapat paripurna DPR, Jakarta, Senin (20/5/2024).

"Defisit APBN 2025 tersebut sejalan dengan belanja pemerintah yang ditargetkan pada kisaran 14,59 persen hingga 15,18 persen dari PDB," ucap Sri Mulyani di DPR, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

Baca juga: Daftar 16 Proyek Strategis Nasional Baru yang Pembangunannya Tidak Pakai Dana APBN

Sementara, ucap Sri Mulyani, penerimaan negara mencapai kisaran 12,14 persen hingga 12,36 persen dari produk domestik bruto.

"Dengan demikian, defisit fiskal pada 2025 diperkirakan berada pada kisaran 2,45 persen hingga 2,82 persen dari PDB," tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani berujar, upaya untuk menutup defisit tersebut, pemerintah akan mendorong pembiayaan yang inovatif, prudent, dan sustainable.

Berita Rekomendasi

"APBN 2025 dirancang dengan mengendalikan risiko utang yang terkelola dalam kisaran 37,98 persen hingga 38,7 persen dari PDB," imbuh Sri Mulyani.

Sedangkan, Presiden terpilih Prabowo Subianto optimistis sejumlah program ambisiusnya akan mengantar Indonesia tumbuh 8 persen mulai 2027.

Dia meyakinkan itu akan tercapai dengan disiplin fiskal dan demokrasi.

Prabowo Subianto selaku presiden terpilih berbicara tentang sejumlah tema relevan dalam periode pemerintahannya, 2024-2029.

Ia, antara lain, bicara tentang pertumbuhan ekonomi, arah kebijakan ekonomi, proyek Ibu Kota Nusantara, fiskal, hingga gaya kepemimpinannya.

Baca juga: Pengamat: Kebijakan Gas Murah akan Beratkan APBN dan Hancurkan Industri

Hal ini ia paparkan pada sesi dialog di Qatar Economic Forum di Doha, Qatar, Rabu (15/5/2024) waktu setempat.

Qatar Economic Forum yang berlangsung 14-16 Mei 2024 merupakan forum eksplorasi tentang sejumlah topik penting dalam perekonomian global mutakhir.

Menjawab pertanyaan Kepala Koresponden Internasional Asia Tenggara Bloomberg Haslinda Amin, selaku mitra dialog, Prabowo pertama-tama menegaskan, membangun ekonomi Indonesia merupakan sebuah proses panjang berkelanjutan.

Oleh sebab itu, Ia menyatakan iakan melanjutkan program pembangunan ekonomi Indonesia di atas fondasi yang telah disiapkan selama sepuluh tahun oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.

”Fokus inti (pemerintahan) saya adalah pada ketahanan pangan dan energi. Saya bertekad untuk mengentaskan rakyat miskin dan menghilangkan rasa lapar pada masyarakat, khususnya generasi muda,” ujarnya.

Prabowo optimistis dalam dua hingga tiga tahun masa kepemimpinannya, Indonesia dapat meraih pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Implementasi program-program yang telah ia dan tim ekonominya canangkan menjadi penting.

Dalam skenario Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pertumbuhan rata-rata 6 persen per tahun akan membawa Indonesia naik kelas dari negara berpendapatan menengah ke atas pada 2041.

Jika pertumbuhan rata-rata 7 persen per tahun, Indonesia akan naik kelas pada 2038.

Tantangannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama dua dekade terakhir cenderung melambat. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia selama sepuluh tahun terakhir adalah 5 persen per tahun dari rata-rata satu dekade sebelumnya sebesar 6 persen per tahun. Capaian rata-rata 5 persen tersebut di luar pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas