Industri Tekstil Ekspor 300.000 Meter Kain ke Dubai
Industri Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) akhirnya menunjukkan pertumbuhan positif pada kuartal pertama, usai sejak pandemi sulit tumbuh.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Industri Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) akhirnya menunjukkan pertumbuhan positif pada kuartal pertama, usai sejak pandemi sulit tumbuh.
Kontribusi industri TPT terhadap PDB mengalami pertumbuhan sebesar 2,64 persen secara YoY, demikian juga secara Q to Q (kuartal to kuartal) mengalami peningkatan dari 5,92 persen dibandingkan Q4 2023 yang mengalami kontraksi -1,15 persen.
Ekspor TPT juga sedikit mengalami peningkatan sebesar 0,19 persen atau senilai 2,95 miliar dolar AS pada Triwulan pertama 2024.
Baca juga: Industri Tekstil, Pakaian Jadi, dan Alas Kaki Kian Ekspansif di Triwulan I 2024
Di sisi lain investasi, sektor TPT mengalami kenaikan untuk investasi PMA sebesar 70,2 persen dengan nilai investasi 194,3 miliar dolar AS.
Didukung capaian positif pada kuartal 1-2024, memicu pelaku usaha untuk mendorong pertumbuhan kinerja, seperti yang dilakukan oleh PT Mahugi Jaya Sejahtera.
Mahugi membidik pasar TPT di Timur Tengah dengan mengekspor produk bahan baku tekstil sebesar 300.000 meter senilai 350.000 dolar AS, menggunakan tiga kontainer.
Direktur Operasional Mahugi Jaya Sejahtera Charles Senjaya, mengatakan peningkatan kualitas produk buatan Mahugi memberikan kepercayaan bagi customer untuk menurunkan order secara rutin dan stabil.
"Kami akan terus berinovasi dalam melakukan diversifikasi produk untuk pasar ekspor agar mengimbangi penjualan lokal kami. Kami akan terus berupaya untuk melakukan diversifikasi ekspor secara massif, tidak hanya untuk pasar Timur Tengah tapi juga untuk global brand," tutur Charles saat melepas ekspor ke Timur Tengah, Batu Jajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/5/2024).
Pasar garmen dan tekstil di negara-negara Timur Tengah diperkirakan akan terus tumbuh signifikan sampai dengan 5 tahun ke depan dengan pertumbuhan tahunan sebesar 7 persen dan nilai pasar fashion 89 miliar dolar AS.
Baca juga: Industri TPT Membaik, Minat Terhadap Produk Fesyen Indonesia di Ajang Internasional Meningkat
Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi menyumbang hampir setengah dari pasar industri fashion di Timur Tengah, serta Qatar yang terus meningkat konsumsinya.
Indonesia sendiri mengekspor tekstil dan pakaian ke negara-negara timur tengah hanya 5,4 persen dari total ekspor TPT Nasional atau senilai 753 juta dolar AS dan memiliki market share hanya 1,5 persen jauh di bawah Tiongkok dan India sebesar 38,3 persen dan 21,4 persen.
Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Taufiek Bawazier, menyatakan upaya peningkatan ekspor ke negara-negara Timur Tengah menjadi sebuah langkah yang penting bagi industri.
"Mungkin ini juga kebangkitan tekstil, karena berapa tahun terakhir ini tekstil kita agak tertekan jadi negatif terus.Ini adalah bagian bagian penting kita untuk memperkuat ekosistem industri tekstil nasional. Kami Kemenperin apresiasi apa yang dilakukan Mahugi. Mungkin langkah strategis ke depan bisa disusul oleh perusahaan lain dan saya kira Mahugi bisa membuka jalan yang lebih kuat lagi di Timur Tengah," ucap Taufiek.