Pacu Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Genjot Empat Program
Menjaga momentum pertumbuhan ini, Kementerian Perindustrian menyiapkan empat program akselerasi kinerja industri TPT.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Untuk pertama kalinya sejak dilanda pandemi Covid-19, Industri Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) tumbuhan 2,64 persen secara YoY dan secara Q to Q (kuartal to kuartal) mengalami peningkatan 5,92 persen dibandingkan Q4 2023 yang mengalami kontraksi -1,15 persen.
Menjaga momentum pertumbuhan ini, Kementerian Perindustrian menyiapkan empat program akselerasi kinerja industri TPT.
Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Taufiek Bawazier, menyampaikan program pertama adalah melaksanakan restrukturisasi mesin/peralatan pada industri penyempurnaan kain dan industri pencetakan kain sesuai Peraturan Menteri Perindustrian No. 18 Tahun 2021.
Baca juga: Industri TPT Membaik, Minat Terhadap Produk Fesyen Indonesia di Ajang Internasional Meningkat
"Sebagai informasi untuk Tahun Anggaran 2024, Kementerian Perindustrian telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 50 miliar untuk pelaksanaan program restrukturisasi mesin/peralatan ITPT dengan target 59 perusahaan," jelas Taufiek saat melepas ekspor produk bahan baku tekstil ke Dubai dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/5/2024).
Program selanjutnya adalah implementasi industri 4.0 dengan memanfaatkan beberapa teknologi kunci untuk memenangkan persaingan global antara lain Artificial intelligence, Novel fabrics, Internet of things (IoT), Rapid Data Analysis For Quick Adaptation, Mobile commerce, Virtual and augmented reality (VR), online vector editors, 3D Printing, Blockchain dan Sustainability.
"Mengupgrade teknologi adalah penting untuk mendorong produktivitas, sehingga kita bisa masuk ke era 4.0. Jadi dengan digitalisasi kita tahu market digital, data di luar negeri seperti apa," ungkapnya.
Program ketiga adalah peningkatan kompetensi SDM melalui pendidikan vokasi yang link and match dengan industri.
"Kekuatan kita disitu. Jadi kita upgrade human resource kita, SDM kita. Ini adalah bagian bagian penting kita untuk memperkuat ekosistem industri tekstil nasional," terang Taufiek.
Terakhir, menjamin kemudahan akses bahan baku untuk industri yang berorientasi ekspor.