Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Akademisi: Saat Pandemi, Obligasi Pemerintah Jadi Salah Satu Instrumen Investasi Teraman

Obligasi pemerintah disebut merupakan salah satu instrumen investasi yang dapat menjadi aset teraman selama periode krisis Covid-19

Penulis: Sanusi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Akademisi: Saat Pandemi, Obligasi Pemerintah Jadi Salah Satu Instrumen Investasi Teraman
Istimewa
Dr. Ir. Andreas Renard Widarto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Obligasi pemerintah disebut merupakan salah satu instrumen investasi yang dapat menjadi aset teraman selama periode krisis Covid-19. Hal ini terbukti lewat penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ir. Andreas Renard Widarto.

Melalui disertasinya yang berjudul “Portofolio Dinamis Asimetrik dengan Menggunakan Obligasi Pemerintah Sebagai Hedge dan Safe Haven terhadap Instrumen Saham pada Bursa Efek Indonesia”, Renard menyebut selain dapat melindungi nilai saham, obligasi pemerintah juga dapat meningkatkan risk adjusted return dan menghasilkan efektivitas lindung nilai.

Disertasi tersebut membawa Renard meraih gelar doktor ekonomi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Baca juga: Inflasi AS Jadi Biang Kerok Pasar Obligasi Melemah Pada April

“Penelitian ini diharapkan dapat mempopulerkan instrumen obligasi pemerintah sebagai salah satu alternatif investasi yang mampu menjadi safe haven saat terjadi kondisi pasar yang ekstrem. Dengan berinvestasi pada instrumen obligasi pemerintah, masyarakat juga turut mendukung pembangunan dan ekonomi negara. Maka masyarakat tidak perlu ragu – ragu lagi untuk berinvestasi pada instrumen obligasi pemerintah,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).

Pria kelahiran 14 Desember 1990 ini, menggunakan teknik analisis ADCC-GARCH (Asymmetric Dynamic Conditional Correlation – Generalized Auto Regressive Conditional Heteroskedasticity) yang belum pernah digunakan oleh penelitian terdahulu dengan topik yang serupa.

Penelitian ini juga langsung membentuk portofolio dinamis asimetrik yang melibatkan 10 seri obligasi pemerintah dan 10 saham emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar pada tiap latar belakang usaha yang berbeda dengan basis time varying.

Dia bilang 8 dari 10 seri obligasi pemerintah yang diuji pada penelitian ini, terbukti mampu menghasilkan efektivitas lindung nilai di atas rata – rata dari efektivitas lindung nilai yang dihasilkan oleh seluruh sampel yang diuji.

Baca juga: Terbitkan Obligasi Iklim, Jepang Ingin Danai Transformasi Hijau

“Dari 10 saham emiten dengan nilai kapitalisasi pasar yang diuji dalam penelitian ini, BBCA terbukti menghasilkan hedging effectiveness yang terkecil ketika dilindung nilai oleh seri obligasi pemerintah, hal ini berarti BBCA memiliki risiko yang paling kecil dibandingkan saham emiten lainnya. Maka bagi investor saham dengan preferensi risiko yang rendah, BBCA dapat dijadikan salah satu opsi untuk berinvestasi pada instrumen saham,” tambahnya.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas