Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menperin Ingin Gap Konsumsi Per Kapita Diisi Produk Lokal

Indonesia tengah berupaya keluar dari middle income trap untuk membuatnya menempati posisi 10 besar, sebagai negara terkuat dari segi ekonomi.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menperin Ingin Gap Konsumsi Per Kapita Diisi Produk Lokal
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia tengah berupaya keluar dari middle income trap untuk membuatnya menempati posisi 10 besar, sebagai negara terkuat dari segi ekonomi.

Dengan daya beli yang masih terus meningkat, juga membuka peluang-peluang baru untuk mengisi gap consumption per-capita di Indonesia.

Menurut data Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, ada beberapa komoditas yang konsumsinya masih rendah di Indonesia, diantaranya keramik yang konsumsi per kapita di Indonesia sebesar 2,2 meter persegi/kapita, masih di bawah rata-rata dunia yang mencapai 2,5 m2/kapita.

Baca juga: Dorong UMKM Tingkatkan Kualitas Produk Lokal, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo 2024

Selain itu, pembelian mobil dengan tingkat kepemilikan 99 mobil/1000 orang (dibandingkan dengan Thailand dengan 240 mobil/1000 orang dan Malaysia dengan 450 mobil/1000 orang), maupun produk kosmetik seperti hair product yang konsumsi per kapitanya hanya setengah dari konsumsi Thailand.

Menperin Agus Gumiwang menyatakan, hal-hal ini bisa menjadi peluang bisnis bagi industri dalam negeri untuk membidik pasar domestik.

"Ada potensi kita untuk berkembang. Apalagi dengan pertimbangan penduduk kita yang jauh lebih banyak dari negara kompetitior. Jadi, pertanyaan besarnya, gap consumption per-capita ini mau diisi dengan produk impor atau produk dalam negeri?," ungkap Agus Gumiwang di Jakarta, Kamis (30/6/2024).

Berita Rekomendasi

Menperin menyatakan, pihaknya tidak anti-impor. Asal bukan impor bahan baku atau produknya yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

"Kementerian Perindustrian mempunyai data bahan baku dan produk industri yang sudah diproduksi di dalam negeri. Kami ingin industri memakai bahan baku dari yang sudah di dalam negeri," terangnya.

Menperin menyampaikan, dalam kurun hampir lima tahun belakangan ini kinerja industri manufaktur nasional terbilang gemilang.

Baca juga: Promosikan Produk Lokal, Atikoh Ganjar Ajak Pengrajin Tapis di Lampung Melek Digital 

Performa yang baik ini perlu dilanjutkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional, dengan berbagai program dan kebijakan strategis.

"Saat ini saya sebagai Menteri Perindustrian masih mempunyai tanggung jawab dan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, termasuk juga menyiapkan keberlanjutan atau tongkat estafet kepada pemerintahan yang baru nanti, khususnya terkait kebijakan-kebijakan di sektor industri manufaktur," tutur Agus Gumiwang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas